Berita Denpasar
Mendidik Anak-anak, HRM Al Ihsaan Inna Grand Bali Beach Sanur Denpasar Menyelenggarakan Bazar
HRM Al Ihsaan Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali, menyelenggarakan bazar untuk menyemarakan kegiatan ibadah
Penulis: Harun Ar Rasyid | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Himpunan Remaja Masjid (HRM) Al Ihsaan Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali, menyelenggarakan bazar untuk menyemarakan kegiatan ibadah di lingkungan Masjid.
Kegiatan bazar digelar di halaman bagian dalam dari Masjid Al Ihsaan Inna Grand Bali Beach.
Dikunjungi pada Rabu 14 april 2021 malam, acara bazar di teras bagian dalam masjid itu sudah berlangsung.
Sebuah ornamen ketupat yang identik dengan bulan Ramadhan juga terlihat menghiasi sudut-sudut stand bazar.
Baca juga: Sejarah Panjang Megahnya Masjid Emas Aceh, Impian Haji Harun Terwujud Setelah 20 Tahun
Baca juga: Acara Buka Bersama Puasa Tetap Dilakukan di Masjid Raya Baiturrahmah Denpasar Bali
Baca juga: Perbedaan Shalat Tarawih di Rumah dan di Masjid, Ini Penjelasannya
Beberapa orang juga terlihat menunggu stand bazar tersebut.
Barang yang dijual di acara bazar tersebut masih berkaitan dengan perlengkapan ibadah.
Terlihat beberapa model peci atau penutup kepala ketika shalat dijejerkan di atas meja.
Selain itu, nampak juga warna-warni alas shalat atau sajadah juga ditampilkan di atas meja bazar tersebut.
Pengurus Masjid, M. Ikhsan Rahmat Jazuli mengatakan, bahwa acara bazar yang diadakan oleh Himpunan Remaja Masjid Al Ihsaan Inna Grand Bali Beach Sanur bertujuan untuk mendidik anak-anak remaja di lingkungan masjid Al-Ihsaan dan melakukan regenerasi kepengurusan Masjid Al-Ihsaan.
Ia juga menyampaikan perlunya regenerasi kepengurusan Masjid Al-Ihsaan agar anak-anak remaja Masjid Al-Ihsaan terbiasa menerima jamaah dengan adab yang baik.
"Tujuan bazar ini didirikan adalah untuk mendidik anak-anak remaja Masjid Al-Ihsan serta melakukan regenerasi kepengurusan, hal ini agar para remaja masjid bisa menerima jamaah yang datang dengan akhlak dan adab yang baik,"ucapnya.
Di bulan suci Ramadhan 1442H ini, Masjid Al Ihsaan Inna Grand Bali Beach Sanur juga menyelenggarakan kegiatan ibadah lain, seperti shalat tarawih, buka puasa bersama dan ibadah-ibadah lainnya.
Kegiatan ibadah yang dilakukan di Masjid Al Ihsaan Inna Grand Bali Beach Sanur dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Pengecekan suhu bagi semua jamaah dilakukan oleh petugas Masjid.
Tempat cuci tangan serta bilik desinfektan disediakan oleh pengurus masjid sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.
Selain itu, terpasang juga sebuah spanduk di pagar Masjid mengenai panduan ibadah di bulan Ramadhan di lingkungan Masjid Al-Ihsaan.
Bolehkah Melakukan Ghibah saat Berpuasa Ramadhan? Berikut Penjelasannya
Ghibah atau membicarakan orang lain bukanlah hal yang dapat membatalkan puasa.
Tetapi ghibah dapat menghilangkan pahala puasa.
Hal itu disampaikan Dr. H. Abdul Matin bin Salman, M.Ag selaku Dosen IAIN Surakarta dalam acara Tanya Ustaz di YouTube Tribunnews.com.
Ia menjelaskan, puasa tidak hanya menahan lapar, dahaga dan syahwat tetapi juga menjaga lisan.
Dan menjaga diri dari ghibah merupakan cara menjaga lisan selama berpuasa.
Menurutnya di zaman sekarang, ghibah tidak hanya melalui lisan tapi bisa dilakukan melalui media sosial.
"Pada dasarnya, puasa menahan dari segala hal yang dilarang agama. Puasa bukan sekedar menahan lapar, dahaga dan syahwat, tetapi juga menjaga lisan kita."
"Saat ini dalam rangka menjaga puasa kita, apalagi di zaman saat ini ghibah atau menggunjing orang lain tidak hanya melalui lisan, tapi bisa melalui Whatsapp, Instagram, Facebook, Telegram aplikasi lain dalam rangka menyebarkan hoaks atau bahkan menyebarkan keadaan yang nyata terjadi dan hal tersebut tidak disukai oleh kelompok atau individu tertentu," ujarnya.
Ustaz Abdul Matin mengungkapkan hadist yang berisi pengertian ghibah, berikut artinya:
Ghibah adalah menyebutkan, menceritakan apa yang senyatanya terjadi kepada orang lain meski kejadian itu adalah faktual tetapi yang bersangkutan tidak suka apabila keburukannya diungkapkan kepada orang lain.
Berita palsu atau hoaks juga merupakan ghibah jika dibagikan kepada orang lain.
Ia mengingatkan bahwa ghibah tidak hanya membagikan keburukan orang lain tapi juga berita faktual tentang orang lain tapi orang tersebut tidak suka akan berita tersebut.
"Karena itu jika dalam keadaan puasa, berhati-hatilah mengeshare dan dalam kategori ghibah. Saat ini banyak sekali bermunculan cerita yang bersumber dari berita palsu."
"Jangankan berita palsu dalam Islam, menceritakan berita yang sesungghunya terjadi tapi tidak disukai oleh kawan kita ketika menceritakan kejadian yang sesungguhnya," ungkapnya.
Sedangkan ghibah saat berpuasa tidak akan membatalkan puasa, tetapi membatalkan pahala puasa.
"Dalam Islam ketika seseorang menjalankan ibadah puasa lalu melakukan perbuatan ghibah yang menurutnya menceritakan kejadian sesungguhnya tapi dalam Islam ghibah dilarang. Puasanya benar, puasanya sah hanya saja pahalanya menjadi batal."
"Dia sah menjalankan puasa dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari, tapi pahalnya tidak mendapatkan apapun," jelasnya.
Ia mengungkapkan sebuah hadist yang isinya ghibah akan merusak amalan selama berpuasa, berikut artinya:
Barang siapa yang tidak mampu meninggalkan perkataan palsu, meskipiun tidak dengan perkataan tapi tulisan. Dan dia tidak mampu meninggalkan perbuatannya itu maka tidak ada kepentingan dan kebutuhan bagi Allah orang itu untuk menjalankan ibadah puasa.
Ustaz Abdul Matin berharap umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan baik dan bisa menahan diri dari segala macam godaan.
"Mudah-mudahan dapat menjalankan ibadah puasa tidak hanya menahan lapar tapi juga menahan syahwat lisan, syahwat tangan untuk mengetik berita yang menyakiti teman kita meski itu adalah cerita nyata," ujarnya.
Niat Puasa
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Jika telah mendengar kumandang azan Magrib, umat Muslim diwajibkan segera berbuka.
Doa Buka Puasa
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin.
Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih."
(Tribunews)