Berita Bali
Vaksinasi Setop Sementara di Bali, Saat Perayaan Galungan, Kuningan, Idul Fitri
Hampir tiga bulan berjalan, kali ini kegiatan vaksinasi Covid-19 dihentikan sementara waktu
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Saat ini seluruh umat Hindu khususnya di Bali sedang merayakan perayaan suci Galungan dan Kuningan.
Beberapa kegiatan pun dihentikan sementara ketika perayaan suci ini berlangsung.
Salah satunya adalah kegiatan, vaksinasi Covid-19.
Hampir tiga bulan berjalan, kali ini kegiatan vaksinasi Covid-19 dihentikan sementara waktu karena sebagian besar umat Hindu sedang melakukan persembahyangan.
Baca juga: Jadi Relawan Uji Klinis Vaksin Nusantara, Gatot Nurmantyo : Saya Lakukan Untuk Bangsa Dan Negara
Baca juga: Kegiatan Vaksinasi Covid-19 di Bali Dihentikan Saat Perayaan Galungan dan Idul Fitri 2021
Baca juga: Pemerintah Anggarkan Rp 400 Miliar untuk Pengembangan Vaksin Covid-19 Asli Indonesia
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya membenarkan hal tersebut.
"Setop dulu karena saat ini, Hari Raya Galungan," ungkapnya singkat ketika dikonfirmasi melalui media social, WhatsApp pada, Rabu 14 April 2021.
Suarjaya juga turut mengatakan, kegiatan vaksinasi Covid-19 dihentikan sementara karena adanya hari raya umat Hindu yakni Galungan dan Kuningan.
Dan untuk hari raya Idul Fitri yang akan datang, kegiatan vaksinasi Covid-19 juga akan dihentikan.
"Hari raya libur dulu sementara," tambahnya.
Direktur Pelayanan Medis, Penunjang dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, Ketut Ariawati mengatakan, pihaknya juga memberhentikan sementara kegiatan vaksinasi Covid-19 selama kurang lebih tiga hari.
Kegiatan tersebut terhenti mulai dari, Selasa 13 April 2021 hingga Kamis 15 April 2021.
"Selama perayaan Galungan dan Kuningan, kegiatan vaksinasi Covid-19 kami tutup yaitu 13,14,15 April. Kami sementara tidak membuka vaksinasi untuk Covid-19. Sedangkan tanggal 16 kembali lagi kami buka untuk vaksinasi Covid-19 yang sudah ditentukan Dinas Kesehatan, pelayanan yang bisa masuk ke RS Sanglah," kata Ariawati.
Vaksinasi Covid-19 di Denpasar diliburkan saat Galungan selama 3 hari yakni 13 hingga 15 April 2021.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai mengatakan libur vaksinasi ini dimulai dari penampahan, Galungan serta umanis Galungan.
Vaksinasi diliburkan baik untuk di fasyankes maupun vaksinasi berbasis banjar.
"Kami harus menghormati saat hari raya. Khusus berbasis banjar itu, karena dilakukan di masing-masing wilayah, pasti masyarakat sibuk menyiapkan persiapan Galungan,” kata Dewa Rai, Selasa 13 April 2021.
Untuk di fasyankes, kegiatan yang dihentikan sementara hanya pelayanan vaksinasinya saja. Sementara bagi masyarakat yang ingin berobat tetap dilayani.
"Nanti saat pahing Galungan kegiatan vaksinasi massal itu kembali dilanjutkan, baik di fasyankes maupun vaksinasi berbasis banjar," katanya.
Terkait vaksinasi berbasis banjar, pihaknya sudah menyasar empat kecamatan di Kota Denpasar, Bali.
Sasarannya saat ini masih pelayan publik dan lansia.
Khusus pelayan publik lebih menyasar ke guru-guru seperti guru TK maupun PAUD.
Mengingat, di banjar atau di desa-desa di empat kecamatan itu banyak terdapat guru-guru TK serta PAUD.
Perawatan Pasien
Direktur Pelayanan Medis, Penunjang dan Keperawatan RSUP Sanglah, Ketut Ariawati menambahkan, perayaan Hari Raya Galungan juga berdampak pada perawatan pasien Covid-19.
Menurutnya, terdapat dua layanan untuk pasien Covid-19 di RSUP Sanglah, yaitu pelayanan rawat jalan dan rawat inap.
Untuk pelayanan pasien Covid-19 rawat jalan ditutup pada 14 April 2021.
Sedangkan pada 13 dan 15 April 2021 dibuka dengan menempatkan petugas seperti biasa.
"Pasien rujukan silakan melakukan rujukan yang akan dilakukan oleh tempat-tempat rumah sakit di daerah yang kemudian bila sudah terkonfirmasi akan masuk jalur seperti biasa," paparnya.
Sementara itu, bagi pasien yang datang sendiri karena merasa terjangkit Covid-19 berat dipersilakan datang ke UGD).
RSUP Sanglah masih membuka ruang screening untuk mengevaluasi terjangkit Covid-19 atau tidak.
Jika yang bersangkutan memang positif Covid-19, akan dilakukan perawatan pada ruang pelayanan yang sudah disediakan. (sar/sup)