Berita Tabanan

Program Mina Padi Tumpang Sari Belum Maksimal, Petani di Tabanan Lebih Nyaman Metode Penyelang

Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan merancang program mina padi dengan tiga metode yakni tumpang sari, palawija, serta penyelang.

Istimewa
Salah satu penerapan program mina padi di Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, Bali, belum lama ini. 

"Karena untuk di program mina padi ini ikan yang dipelihara tidak sampai harus dikonsumsi, melainkan hanya akan menghasilkan ikan tanggung. Setelah panen dengan ukuran sekitar 10 cm tersebut akan kembali lagi dipelihara disaluran irigasi," jelas Ngurah Triana.

Petani Lebih Nyaman Metode Penyelang

Sekretaris Dinas Perikanan dan Kelautan Tabanan, I Gusti Ngurah Triana menerangkan, untuk di Kabupaten Tabanan, para petani masih lebih nyaman untuk pengembangan dengan metode penyelang.

Metode ini cukup diminati dan tersebar di 10 kecamatan yang ada. 

Namun yang membudidayakan dalam skala luas ada di Desa Tajen, Kecamatan Penebel, Desa Baru, Kecamatan Marga, dan Desa Bolangan Kecamatan Penebel.

Dalam penerapan metode penyelang ini, petani tak perlu lagi memperhatikan saluran airnya.

Sebab, program ini tak perlu diimbangi dengan palawija maupun padi.

Mereka hanya budi daya saat tanaman padi sedang "istirahat". yang biasanya dibudidayakan dalam sistem mina padi adalah ikan nila dan ikan kaper.

"Jadi yang cukup diminati adalah metode penyelang ini. Karena para petani tak perlu lagi memperhatikan tanaman padi atau palawija saat budidaya ikan," jelasnya. 

"Di program mina padi ini, akan selalu didampingi penyuluh perikanan, mereka yang membantu pengawasan di lapangan," tandasnya.  (*)

Berita lainnya di Berita Tabanan

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved