Ramadhan 2021

Bangkitkan Ekonomi Warga, Pasar Ramadhan di Kampung Jawa Denpasar Bali Kembali Diadakan

Sebelumnya pada Ramadhan 2020 memang tidak diadakan Pasar Ramadhan di Kampung Jawa, Denpasar, Bali dikarenakan pada saat itu virus Covid-19.

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Noviana Windri
(Tribun Bali/Rizal Fanany)
Suasana di hari pertama ngabuburit di Pasar Ramadhan Masjid Raya Baiturrahmah di Jalan Ahmad Yani, Denpasar, Bali, Selasa 13 April 2021. Banyak warga berburu takjil dan ragam kuliner di Pasar Ramadhan ini. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Sebelumnya pada Ramadhan 2020 memang tidak diadakan Pasar Ramadhan di Kampung Jawa, Denpasar, Bali dikarenakan pada saat itu virus Covid-19 mulai merebak.

Namun pada Ramadhan 1442H atau tahun 2021 ini, Pasar Ramadhan kembali diadakan dikarenakan permintaan dari warga Wanasari, Denpasar yang sudah kehilangan penghasilan selama setahun Pandemi Covid-19.

Ketika ditemui, Haji Abdul Hakim selaku Ketua Bidang Idaroh Pasar Ramadhan Masjid Baiturrahmah, Jalan Ahmad Yani, Denpasar, Bali, mengatakan memang setiap tahunnya pihaknya rutin mengadakan pasar Ramadhan

"Memang setiap tahun menjelang bulan Ramadhan kita rutin mengadakan pasar dadakan yang menjual beberapa takjil. Namun dikarenakan di tengah pandemi pada tahun lalu kami tidak mengadakan pasar dadakan. Dan dikarenakan pada Ramadhan tahun ini berdasarkan keinginan masyarakat atau warga yang tinggal di Desa Wanasari untuk membuka kembali pasar dadakan," ungkapnya pada, Jumat (16 April 2021). 

Lebih lanjutnya ia mengatakan, Pasar Ramadhan yang dibuka kembali ini untuk membantu perekonomian masyarakat yang diketahui bersama pada saat pandemi Covid-19 ini kondisi ekonomi sekarang sangat memprihatikan. 

Cegah Covid-19, Pasar Ramadan di Kampung Jawa Ditiadakan, Penjualan Takjil Disarankan Online

Ramadhan 2020 - Sejarah Singkat Berdirinya Masjid Baiturrahman Kampung Jawa Denpasar

Baca juga: TRIBUN WIKI - 5 Fakta Unik Kampung Jawa di Bali, dari Sejarah hingga Kuliner Primadona

"Maka dari itu para warga meminta kepada kami untuk membuka puasa Ramadhan. Karena pasar Ramadan ini dapat menambah penghasilan mereka yang hampir setahun ini sangat mengalami penurunan. Sehingga kami buka dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," tambahnya. 

Sementara saat ini jumlah pedagang yang telah terdaftar untuk berjualan takjil di Pasar Ramadhan ini sejumlah 25 pedagang.

Terkait dengan pengunjung juga mengalami penurunan dibandingkan dengan pasar Ramadhan di tahun-tahun sebelumnya.

Selain dikarenakan faktor ekonomi beberapa masyarakat mungkin sudah berada di kampung halamannya. 

"Dan karena ini dikelola oleh Masjid para pedagang ini nantinya akan melakukan sistem infaq di mana membayar sewa stand dengan seikhlasnya untuk masjid. Dan sudah dimaksimalkan rata-rata per lapak dikenai biaya 25 ribu perhari. Dan jika keuntungan mereka tidak mencukupi untuk membayar infaq diberikan keringanan jadi seberapa pun mereka mendapatkan keuntungan tidak serta merta harus 25 ribu, intinya seikhlasnya," imbuhnya. 

Pedagang yang berjualan disini didominasi oleh penjual makanan jadi dan tidak diperbolehkan untuk makan ditempat.

Pengunjung Pasar Ramadhan pun beragam dan bukan saja dari yang beragama Islam.

Dan rencananya Pasar Ramadhan ini akan dibuka hingga 20 hari ke depan.

Sementara untuk jam buka pasar mulai dari pukul 16.00 hingga 18.00 Wita.

Dan pada pukul 18.00 semua pedagang harus menutup lapaknya dikarenakan bertepatan dengan Shalat Maghrib.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved