Sponsored Content
Bersama Wabup, Bupati Tamba Hadiri Pujawali di Pura Segara Desa Pengambengan Jembrana
Bupati, I Nengah Tamba dan Wakil Bupati, I Gede Ngurah Patriana Krisna berbaur bersama-sama pemedek untuk menghaturkan sembah bhakti
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pujawali Ida Bethara Sungsungan Jagat Segara yang berlokasi di desa Pengambengan kecamatan Negara berlangsung setiap 6 (enam) bulan sekali yang puncaknya jatuh pada setiap pemaridan guru (tiga hari setelah hari raya galungan).
Kali ini, dengan tetap mematuhi Prokes, puncak karya yang jatuh pada, Saniscara Pon, wuku Dungulan Sabtu, 17 April 2021, Bupati, I Nengah Tamba dan Wakil Bupati, I Gede Ngurah Patriana Krisna berbaur bersama-sama pemedek untuk menghaturkan sembah bhakti kehadapan Ida Hyang Bathara yang berstana di pura Sungsungan Jagat Segara.
Ketua pengempon, I Komang Suprapta mengatakan, Pujawali di pura Sungsusngan Jagat Segara dilaksanakan setiap enam sasih (enam bulan sekali)
”Petoyan Ida Bethara nyabran enam sasih (pujawali Ida Bethara dilaksanakan setiap enam bulan sekali).
Baca juga: Kendarai Sepeda Motor, Bupati Jembrana Tamba Blusukan ke Sejumlah Desa di Jembrana Bali
Puncaknya, setelah 3 hari (tiga) menjelang hari raya galungan, sudah pasti pujawali Ida Bethara di pura Sungsungan Jagat Segara tepatya, saat pemaridan guru, rahina Saniscara Pon, wuku Dungulan,”ujarnya.
Kata Suprapta, pura susungsungan Jagat Segara dalam SK Bupati tahun 1993, diempon oleh 4 (empat) subak di kecamatan Negara
”Sesuai SK Bupati tahun 1993, pura sungsungan jagat segara ini sampai sekarang diempon oleh empat krama subak yakni, subak awen barat, awen timur, subak jati dan subak yeh anakan,”ungkapnya.
Terkait dengan Pujawali, Suprapta menegaskan, prosesi tetap dilaksanakan meski dalam masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung
”Kita tetap laksanakan pujawali ini walaupun dalam suasana pandemi.
Namun demikian, sejak kemarin, Jumat (16/4/2021) prosesi pecaruan sampai puncak karya kita selalu patuhi prokes dari pemerintah. Untuk tingkatan upakara, saat ini menggunakan upakara ancak bingin serta caru Manca sata,”tegasnya.
Sementara Bupati, I Nengah Tamba usai melakukan persembahyangan berharap, selama prosesi pujawali, krama agar selalu mematuhi prokes serta pujawali selalu didasari rasa lascarya
”Dalam setiap kesempatan terutama dalam prosesi upacara, kami selalu ingatkan krama umat untuk tetap eling (ingat) terutama protokol kesehatan. Ini sangat penting untuk kita semua.
Kita doakan kehadapan Ida Hyang sane melinggih(berstana) di pura sungsungan jagat segara mepaice tuntunan(memberikan petunjuk) sehingga kita semua selalu dalam lindunganNya,”ujarnya.
Bupati, Tamba juga minta, pengempon dalam menjalankan karya piodalan untuk bersama-sama ngulat sarira.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Tahap II Rampung Untuk Pelayan Publik di Jembrana Bali, Masih Tersisa Lansia
”Karya berjalan lancar tentu semua dilandasi rasa lancarya. Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah krama sareng sinami(krama semua) kami harapkan ngulat sarira.
Dengan demikian, kita yakin petirtan Ida Bethara di pura sungsungan jagar segara ini berjalan labda karya,” ucapnya. (adv)