Berita Buleleng

Sudah Sebulan Buleleng Bali Masuk Zona Merah, Sutjidra: Setiap Hari Kasus Kematian Selalu Ada

Sudah satu bulan ini, Buleleng, Bali, berada di zona merah dalam peta risiko penularan Covid-19.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra - Sudah Sebulan Buleleng Bali Masuk Zona Merah, Sutjidra: Setiap Hari Kasus Kematian Selalu Ada 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sudah satu bulan ini, Buleleng, Bali, berada di zona merah dalam peta risiko penularan Covid-19.

Hal ini salah satunya terjadi lantaran tingkat kematian dengan hasil swab test positif Covid cukup tinggi.

Wakil Bupati Buleleng juga sebagai Wakil Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra ditemui Jumat 16 April 2021 mengatakan, hampir setiap hari kasus kematian di Buleleng bertambah.

Rata-rata pasien yang meninggal itu berusia lanjut, dengan memiliki penyakit penyerta berupa jantung, hipertensi, serta diabetes.

Baca juga: Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua, 100 Persen Warga PN Denpasar Telah Divaksin

Baca juga: Vaksin Covid-19 Tahap II Rampung Untuk Pelayan Publik di Jembrana Bali, Masih Tersisa Lansia

Baca juga: Kasus Meninggal Dunia Nihil, Update Harian Covid-19 di Kota Denpasar, Kasus Sembuh 44 Orang

“Setiap hari kasus kematian selalu ada, sehingga pusat menilai tingkat kematiannya tinggi. Bagi pasien yang lansia dan memiliki penyakit penyerta memang sangat fatal apabila terpapar Covid, ” terangnya.

Atas kondisi ini, Sutjidra menyebut pihaknya telah memprioritaskan lansia untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Di mana progres vaksinasi untuk lansia saat ini sudah mencapai 89 persen.

Dengan vaksinasi, diharapkan dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) sistem imun di dalam tubuh.

Selain itu, Satgas juga berupaya agar tidak ada lagi pasien Covid yang menjalani isolasi mandiri di rumah, salah satunya dengan menyediakan tempat isolasi di Hotel Grand Surya Seririt.

Serta mengajak masyarakat untuk lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan dengan 3M.

“Kami sedang berupaya agar tidak ada lagi pasien yang menjalani isolasi mandiri, karena kalau masih ada yang isolasi mandiri di rumah, pasti akan menimbulkan klaster keluarga. Vaksinasi juga saat ini gencar dilakukan dengan menyasar lansia, pelayanan publik, nakes dan pelaku pariwisata. Mudah-mudahan dengan vaksinasi ini, dapat memutus rantai penularan Covid,” jelasnya.

Di sisi lain, terkait perkembangan Covid-19 di Buleleng pada Jumat 16 April 2021 terdapat penambahan 14 kasus baru terkonfirmasi.

Dengan rincian tiga orang asal Kecamatan Kubutambahan, satu orang asal Kecamatan Busungbiu, tiga orang asal Kecamatan Seririt, tiga orang asal Kecamatan Buleleng, dua orang asal Kecamatan Banjar, satu orang asal Kecamatan Sawan, serta satu orang lainnya asal Kecamatan Sukasada.

Selain penambahan kasus baru terkonfirmasi, Sutjidra juga menyebut, terdapat penambahan 23 pasien Covid yang telah dinyatakan sembuh.

Dengan adanya pengurangan ini, sisa pasien Covid yang masih menjalani perawatan saat ini berjumlah 150 orang.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved