Berita Karangasem
Masjid Di Atas Awan di Karangasem, Masjid Tertinggi di Bali
Di kawasan Pegunungan Seraya di Dusun Bukit Tabuan bagian atas, berdiri sebuah masjid kecil yang dijuluki masjid di atas awan.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Di kawasan Pegunungan Seraya di Dusun Bukit Tabuan bagian atas, Desa Bukit, Kecamatan/Kabupaten Karangasem, Bali, berdiri sebuah masjid kecil yang dijuluki masjid di atas awan.
Berukuran sekitar 9 x 13 meter termasuk lahan parkirnya, bangunan dan arsitektur masjid ini tampak sederhana, bahkan terkesan minimalis.
Bentuknya terkesan menyerupai candi.
Sedangkan di sisi-sisi masjid dihiasi aneka bunga dan pohon-pohon perindang.
Masjid yang berada di ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu sesungguhnya bernama Masjid Al Ikhlas.
Namun, orang luar Dusun Bukit Tabuan menyebutnya sebagai masjid di atas awan.
Bahkan bisa jadi Masjid Al Ikhlas ini merupakan masjid tertinggi di Bali, karena lokasinya pada 1.200 mdpl itu.
Baca juga: Sejarah Masjid As-Syuhada Kampung Bugis Serangan Dan Jejak Kedatangan Warga Bugis di Bali
Mengapa dijuluki masjid di atas awan?
Menurut penuturan Kepala Dusun Bukit Tabuan, Mahyoden, karena letak masjid yang berada di ketinggian, tepatnya pada punggung Pegunungan Seraya, maka kabut dan gumpalan awan cukup sering muncul justru di bawah lokasi masjid,
Pemandangan awan berada di bawah ketinggian lokasi masjid itu cukup sering terlihat pada sore hari saat langit cerah.
“Jadi, dari masjid kita melihat awan berada di bawahnya,” kata Mahyoden ketika ditemui Tribun Bali, Minggu 18 April 2021 kemarin di Dusun Bukit Tabuan.
Dusun Bukit Tabuan yang masuk wilayah Desa Bukit dihuni sekitar 150 KK (Kepala Keluarga) dengan jumlah penduduk mencapai sekitar 400-an jiwa.
Ada kisahnya mengapa mayoritas penduduk di sana adalah muslim.
Pada sekitar abad ke-17, Raja Karangasem saat itu melakukan ekspansi wilayah hingga ke Pulau Lombok. Kala itu, raja membawa sekian penduduk Lombok ke Karangasem untuk membantu kerajaan.
Di Karangasem, penduduk Lombok itu diberi tempat bermukim, salah-satunya di wilayah Dusun Bukit Tabuan saat ini.