Berita Klungkung

Kadis Pertanian Klungkung Ungkap Alasan Tak Kunjung Tuntasnya Masalah Rabies di Klungkung

Kasus rabies kembali mencuat di Klungkung, setelah seekor anjing menyerang 7 warga di Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung, Bali.

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Kepala Dinas Pertanian Klungkung Ida Bagus Juanida. 

TRIBUN-BALI.COM - Kasus rabies kembali mencuat di Klungkung, setelah seekor anjing menyerang 7 warga di Desa Tihingan, Banjarangkan, Klungkung, Bali.

Kebiasaan masyarakat meliarkan anjing peliharaannya, menjadi penyebab utama tidak kunjung tuntasnya masalah rabies di Klungkung.

Kepala Dinas Pertanian Klungkung ida Bagus Juanida menjelaskan, berdasarkan catatannya, virus rabies mencuat di Bali pada tahun 2008.

Kasus pertama pada anjing pun ditemukan dua tahun kemudian, atau tahun 2010. 

Baca juga: Kasus Rabies Kembali Muncul, Dinas Pertanian Targetkan Vaksinasi 18.000 Populasi Anjing di Klungkung

Baca juga: Anjing Rabies Serang 4 Warga di Klungkung Termasuk Anak-anak, Ternyata Peliharaan yang Diliarkan

Berdasarkan data dari tahun 2010 sampai 2019, setidaknya ada total 93 kasus rabies pada anjing.

Sementara kematian warga akibat rabies di Klungkung, terakhir terjadi bulan Mei pada tahun 2019 lalu.

" Data tahun 2020 saya belum rangkum secara detail. Tapi sampai saat ini Klungkung memang belum bebas dari rabies."

"Kita sempat bebas rabies tahun 2017 lalu, tapi itu bertahan sebentar. Tahun 2018, kembali ditemukan anjing terinfeksi rabies," jelas Juanida.

Menurut Juanida, kebiasaan dan budaya masyarakat dalam memelihara anjing menjadi penyebab tidak kunjung tuntasnya masalah rabies.

Baca juga: Puskeswan Tabanan Gelar Vaksinasi Rabies di Desa Denbantas Tabanan Besok 19 April 2021

Baca juga: Satu Kasus Positif Rabies Terjadi di Denbantas Tabanan, Pemerintah Lakukan Emergency Vaksinasi

Misalnya masyarakat sering meliarkan dan menelantarkan anjing peliharaanya begitu saja.

" Hal ini menyangkut kebiasan masyarakat dalam memelihara anjing, sehingga rabies ini sulit dikendalikan."

"Mengubah kebiasaan masyarakat cukup sulit. Upaya kami saat ini gencarkan vaksiansi pada anjing di Klungkung, setidaknya 90 persen dari estimasi populasi," ungkap Junida.

Selain itu secara geografis Klungkung daratan yang berada di antara kabupaten lain seperti Bangli, Karangasem dan Gianyar juga menjadi faktor yang harus diperhatikan untuk menuntaskan masalah rabies.

Baca juga: Prioritaskan Dua Wilayah, Sebanyak 71.062 Ekor Anjing Jadi Sasaran Vaksinasi Rabies di Tabanan

" Penuntasan rabies ini tidak bisa kami jalan sendiri-sendiri. Harus bersama-sama dengan daerah lainnya, khususnya daerah tetangga."

"Mengingat mobilitas anjing itu cukup tinggi dan daerah Bali yang kecil, sehingga penyebaran cepat terjadi. Misal saja tahun 2017 kita bebas rabies, sementara daerah sekitarnya belum. Sehingga tahun 2018 kembali muncul rabies di Klungkung," jelas Juanida.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved