Kapal Selam Tenggelam

Kapal Selam K-8 Kebakaran di Kedalaman 120 Meter,  Awaknya Sempat Keluar dan Kemudian Masuk Lagi

Saat kapal selam di posisi 120 meter di bawah permukaan laut di Samudera Atlantik Utara itu, komandan kapal perintahkan seluruh kru keluar

Editor: Sunarko
kompas.com
Foto pada Maret 1995 menunjukkan kapal selam Rusia Kursk berlabuh di Vidyavevo. Kapal selam Kursk tenggelam di Laut Barents, perairan es Arktik pada Agustus 2000 yang menewaskan 118 orang.(str/afp) 

Kehilangan Pertama

Musibah yang menimpa K-1 merupakan kehilangan pertama bagi kapal selam bertenaga nuklir Soviet dari kelas November.   

Pada 12 April 1970, K-8 akhirnya tenggelam ke kedalaman 4.680 meter di bawah permukaan laut di Samudera Atlantik Utara, yang masuk kawasan Teluk Biscay (Bay of Biscay), Spanyol barat laut.  

Ikut tenggelam bersama kapal selam dengan panjang 107,4 meter dan sisi terlebar 7,9 meter itu adalah empat dari total 24 torpedo nuklirnya.

Kapal selam K-8 mulai ditugaskan oleh Angkatan Laut Uni Soviet pada 31 Agustus 1960.

Kecelakaan fatal kapal selam lain milik Angkatan Laut Rusia terjadi pada tahun 2000.

Foto pada Maret 1995 memperlihatkan kapal selam Rusia Kursk di pangkalan Vidyavevo. Kapal selam Kursk tenggelam di Laut Barents pada Agustus 2000 dan menewaskan 118 orang, yang menjadi kecelakaan kapal selam terparah di Rusia.(STR/AFP)
Foto pada Maret 1995 memperlihatkan kapal selam Rusia Kursk di pangkalan Vidyavevo. Kapal selam Kursk tenggelam di Laut Barents pada Agustus 2000 dan menewaskan 118 orang, yang menjadi kecelakaan kapal selam terparah di Rusia.(STR/AFP) (kompas.com)

Kecelakaan yang menimpa kapal selam Kursk itu bahkan disebut sebagai kecelakaan kapal selam paling mematikan dalam 20 tahun terakhir.  

Kapal selam yang menjadi kebanggaan Armada Utara Rusia itu tenggelam pada 12 Agustus 2000.

Kapal selam dengan 118 orang di dalamnya itu sedang bermanuver di Laut Barents ketika tenggelam, yang kemudian menewaskan semua awak kapalnya.

Penyelidikan menemukan sebuah torpedo telah meledak, sehingga menghancurkan kapal selam itu beserta mereka yang ada di dalamnya.

Sebagian besar awaknya tewas seketika akibat ledakan torpedo itu. Tetapi beberapa dari mereka masih hidup selama beberapa hari.

Menurut straitstimes.com, setelah mengumpulkan potongan-potongan jasad para awak yang tewas dari dalam kapal selam, pihak berwenang memastikan bahwa 23 awak kapal Kursk sebetulnya sempat masih hidup saat terjadi ledakan torpedo.

Namun, mereka kemudian mati lemas di dalam kapal selam setelah beberapa hari.

Para pelaut yang masih sempat bertahan itu menulis catatan harian dengan darah untuk orang-orang yang mereka cintai, kemudian mati lemas.

"Ini adalah musibah terburuk Angkatan Laut Rusia," tulis AFP seperti dikutip dari kompas.com 22 April 2021.(*)

Terkait Kapal Selam Nanggala

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved