Berita Bali

Dinilai Langgar Etika Prinsipil, Alasan MDA Bali Tutup Krisna Balaram Ashram

Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali adakan pertemuan, membahas dengan penutupan dan penolakan keberadaan Krisna Balaram Ashram

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Majelis Desa Adat Provinsi Bali dengan beberapa pejabat lainnya ketika membahas penutupan Krisna Balaram Ashram Jumat (30 April 2021). - Dinilai Langgar Etika Prinsipil, Alasan MDA Bali Tutup Krisna Balaram Ashram 

"Kalau ada anasir-anasir yang dirasa mengganggu di desa adat itu, apalagi yang diganggu adalah sebuah keyakinan tentu saja itu sangat sensitif di Indonesia, khususnya juga di Bali. Maka dari itu Desa Adat sangat berhak mengambil keputusan itu. Dan kita semua jajaran pemerintah sepakat itu harus dilaksanakan dengan cara-cara sesuai dengan hukum, kewenangan masing-masing, kewajiban masing-masing. Dan jangan sampai menyelesaikan semuanya dengan cara-cara yang anarkis. Kekerasan itu tidak boleh," imbuhnya.

Pada pertemuan tersebut dijelaskan mengapa pihak Krisna Balaram Ashram tidak disertakan dalam rapat penutupan ISKCON, Ida Panglingsir mengatakan, jika ia mendatangkan pihak Krisna Balaram, nantinya akan memunculkan stigma dari masyarakat bahwa aliran tersebut telah diterima di Bali.

"Ada sebuah fisiologis kalau kita ajak duduk bersama kita undang begitu ini, masalahnya di Bali sensitif. Selain itu nantinya akan beranggapan bahwa kita di Bali sudah mengakui keberadaannya. Padahal sebenarnya kita di Bali, desa adat dan Parisada sudah tidak mengakui lagi. Tinggal proses-proses lanjutan itu," jelasnya. (*).

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved