Berita Karangasem

Termasuk Daerah dengan Tingkat Kerawanan Bencana Tinggi, Karangasem Gelar Program Tanggap Bencana

Situasi ini diperburuk oleh kerentanan masyarakat terutama untuk wilayah-wilayah yang berada di lereng Gunung Agung.

Penulis: Saiful Rohim | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Saiful Rohim
Termasuk Daerah dengan Tingkat Kerawanan Bencana Tinggi, Karangasem Gelar Program Tanggap Bencana 

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana diselenggarakan atas kerjasama antara Yayasan BAWA, IFAW, BPBD Karangasem dan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem.

 Kegiatan yang dihadiri oleh Asisten II mewakili Bupati Karangasem, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem, Camat Kubu, Perwakilan Polsek Kubu, Koordinator Pos Pelayanan Kesehatan Hewan Kecamatan Kubu, Perbekel Desa Ban dan perangkat dusun serta bendesa setempat berlangsung sejak pagi hari dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Asisten II, disampaikan bahwa “Dalam rangkaian Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana Tahun 2021 ini, saya mengucapkan terimakasih kepada Yayasan Bali Animal Welfare Association (BAWA) dan seluruh pihak yang telah bekerjasama serta mengapresiasi semangat masyarakat Desa Ban, Banjar Bonyoh dan Banjar Bunga pada khususnya dalam melaksanakan Program Tanggap Dan Pengurangan Risiko Bencana dengan tema Membangun Ketangguhan Masyarakat dan Kesehatan Hewan di Wilayah Rawan Bencana”.

Kegiatan yang dilakukan dalam rangkaian pelaksanaan program tanggap dan pengurangan risiko bencana oleh Yayasan BAWA ini merupakan pijakan awal bagi tahapan- tahapan kegiatan pendampingan masyarakat lainnya di 2 dusun yang menjadi lokasi pelaksanaan program.

“Kolaborasi para pihak ini menunjukkan sinergi yang efektif untuk membangun ketangguhan masyarakat, dimana program ini merupakan bagian komitmen dari Yayasan BAWA untuk pemberdayaan dan penguatan kapasitas masyarakat terkait pengurangan risiko bencana serta kesehatan hewan dimana pada saat kita berbicara ketahanan masyarakat, maka hal ini tidak hanya melulu tentang manusianya akan tetapi terkait juga dengan lingkungannya, risiko yang ada serta aset yang mereka miliki untuk bangkit kembali setelah bencana terjadi termasuk ternak yang mereka miliki,” ungkap Ade Andreawan, Konsultan DRR dari Yayasan BAWA yang ditemui disela-sela kegiatan.

Hal ini merupakan bentuk komitmen Yayasan BAWA untuk belajar bersama dengan masyarakat dalam membangun kemandirian serta ketahanan mereka secara menyeluruh, dan diharapkan lebih banyak pihak yang dapat terlibat di dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan seperti ini, sehingga dapat di adaptasi atau direplikasi di wilayah-wilayah lainnya dengan risiko yang berbeda.(*)

Artikel lainnya di Berita Karangasem

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved