Wawancara Tokoh
Ketum Partai Ummat Ridho Rahmadi: Sejak Awal Saya Niat Bantu Bapak, Kami Fokus Gaet Generasi Z
Ridho Rahmadi merupakan menantu dari Amien Rais, yang merupakan pendiri Partai Ummat. Ridho, kelahiran 13 April 1985, bergelar doktor
TRIBUN-BALI.COM - Nama Ridho Rahmadi menjadi perbincangan hangat baik di media sosial (medsos) maupun pemberitaan yang beredar, seusai dirinya menjadi Ketua Umum (Ketum) Partai Ummat yang dideklarasikan pada Kamis 29 April 2021.
Ridho Rahmadi merupakan menantu dari Amien Rais, yang merupakan pendiri Partai Ummat. Ridho, kelahiran 13 April 1985, bergelar doktor dari Radboud University, Nijmegen, Belanda.
Saat sang mertua hendak mendirikan partai Ummat, benak Ridho mulai tumbuh niatan untuk membantu Amien Rais untuk merintis partainya.
Kesungguhannya itu ia tunjukkan ketika setiap kali pulang dari study-nya di luar negeri, Ridho menyempatkan diri mengikuti perkembangan pendirian Partai Ummat.
Mulanya Ridho menjadi orang di balik layar dari pendirian partai besutan Amien Rais ini. Suami dari Tasniem Fauzia Rais ini ditunjuk menjadi tim IT di partai.
Meski diakui sebagai Ketum Parpol termuda di Indonesia, Ridho sangat percaya diri menahkodai partai baru berlambang perisai bintang itu.
Berikut petikan wawancara khusus bersama mantan dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini di ruang kerjanya, kompleks pendopo Amien Rais Jalan Pandean Sari, Condongcatur, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Jumat 30 April 2021 siang.
Proses penunjukan menjadi ketua umum bagaimana?
Ketika partai ini mau dibangun, saya sudah niat mau bantu bapak (Amien Rais). Sempat pulang study itu saya ikuti bapak. Saya lalu bikin platform digital yang servernya milik kami sendiri, aplikasi polling berbasis IT, dan aplikasi survei saya sudah bikin untuk internal partai.
Singkat cerita, menjelang deklarasi maka kepengurusan partai harus segera dibentuk.
Waktu makin dekat perlu definitif. Muncul masukan dari majelis syuro Ustaz Ansufri Idrus Sambo yang mengusulkan saya ke forum majelis.
Ada negosiasi kebatinan yang panjang untuk menerima penunjukan ketum itu?
Beliau menyodorkan nama saya tidak ada negosiasi. Batin dan jasmani saya juga kaget. Sempat syok karena saya ditugaskan di IT dan ditunjuk jadi ketum. Tapi saya niatkan bismillah saya siap.
Respon kawan yang pernah riset bareng di Belanda bagaimana, setelah tahu saat ini sebagai ketum parpol?
Mereka tidak ada masalah, semuanya positif. Bahkan teman SMP yang dulu jarang komunikasi sekarang mulai sambung lagi.