Berita Denpasar
Kisah Perjuangan Pramaartha untuk Bisa Jadi Guru Kontrak, Butuh Waktu 11 Tahun
Butuh waktu 11 tahun bagi I Gede Pramaartha Suyasa (44) dari guru honorer untuk bisa menjadi guru kontrak.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
“Kalau dukanya masih honor dengan penghasilan sedikit tidak bisa profesional sekali seperti teman-teman PNS. Kalau saya perlu perjuangan banyak untuk menghidupi keluarga sampai malam, sampai pagi masih bekerja,” katanya.
Untunglah di sekolah ia diberikan tugas tambahan dan dari sana ia bisa mendapat sedikit uang tambahan mulai dari menjadi pembina OSIS, maupun pembina Pramuka.
“Kemudian masalah honorer lama, karena bukaan CPNS untuk bidang saya lama tidak ada. Kemudian pas ada bukaan, saya terbentur usia, karena waktu itu umur saya 35 tahun sehingga tidak pernah bisa ikut CPNS,” tuturnya.
Baca juga: Vaksinasi Tiga Kawasan Menuju Zona Hijau Sudah Tuntas, Selanjutnya Sasar Lansia dan Guru di Tabanan
Setelahnya sempat ada bukaan kontrak K2, akan tetapi ia juga tak memenuhi syarat karena yang bisa ikut maksimal mulai menjadi honorer mulai tahun 2005 sementara dirinya baru menjadi honorer tahun 2006.
Setelah 11 tahun berjuang menjadi guru honorer, akhirnya ia bisa lolos guru kontrak tahun 2017 hingga sekarang.
“Dengan keadaan saya sekarang ini saya sudah sangat bersyukur sekali karena diberikan kesempatan mengabdi di dunia pendidikan. Masalah status, baik honor, kontrak, atau PNS, itu cuma perjalanan hidup saja. Saya sudah bersyukur sampai saat ini,” katanya. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar