Politik Lokal
Alasan Ingin Rehat dari Dunia Politik, Mantan Politikus PAN Bali Ini Bantah Gabung Partai Ummat
ia mengaku sama sekali tidak pernah ikut serta dalam proses pendirian partai sempalan PAN tersebut.
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pembentukan Partai Ummat di Bali ternyata menimbulkan polemik.
Pasalnya, Mantan Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Bali, Faturrahman Ishaq membantah dirinya ikut bergabung dalam besutan Mantan Ketua Umum DPP PAN, Muhammad Amien Rais.
Saat dikonfirmasi, ia mengaku sama sekali tidak pernah ikut serta dalam proses pendirian partai sempalan PAN tersebut.
"Saya tegaskan, bahwa saya tidak pernah ikut dalam kepengurusan ataupun sebagai anggota ataupun kader Partai Ummat," katanya Senin 3 Mei 2021.
Baca juga: Ujang Komaruddin: Partai Ummat Harus Bekerja Keras Menuju Senayan
Ia mengakui bahwa dirinya sempat didekati oleh Tim Persiapan Pendirian Partai Ummat (TP3U) Bali.
Hanya saja, ia mengatakan masih ingin rehat dari dunia politik.
"Saya sempat didekati, tapi saya ingin rehat dari politik dulu," paparnya.
Mengenai posisinya di PAN sendiri, Faturrahman pun mengatakan bahwa dirinya juga sudah mengundurkan diri dari partai besutan Zulfikli Hasan.
Mantan Wakil Ketua DPW PAN Bali ini beralasan bahwa dirinya ingin berfokus berbisnis dan mengurus organisasi keummatan.
"Di PAN saya juga sudah mundur dari lama, sejak Juni 2020. Saya ingin fokus berbisnis dan mengurus organisasi keummatan tempat saya bernaung," ucap Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Bali ini.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Tim Pantia Pendirian Partai Ummat (TP3U) Bali, Waras Priyangga mengakui ada sedikit kesalahan miskomunikasi antara pihaknya dengan Faturrahman.
"Ada sedikit miskomunikasi, kemarin rahman sering ketemuan sama kami di posko. Sehingga saya asumsikan mau bergabung dengan kami," ucapnya singkat.
Saat disinggung nama kader PAN lainnya yang hijrah ke Partai Ummat, Waras menegaskan bahwa nama-nama lainnya telah resmi bergabung dengan partainya itu.
"Kalau yang lain Insya Allah sudah firm," tegasnya.
Baca juga: Ramai-ramai Ikut Amien Rais, 66,7 Persen Inisiator Partai Ummat dari PAN
Sebelumnya, Tokoh reformasi Muhammad Amien Rais resmi mendeklarasikan Partai Ummat pada Kamis (29/4/2021) kemarin dan menggandeng sejumlah tokoh nasional.
Kehadiran Partai Ummat tidak dapat dipungkiri memancing sejumlah tokoh dari Partai Amanat Nasional (PAN) di tingkat pusat untuk bergabung.
Kondisi serupa juga terjadi di tingkat daerah, ada sejumlah kader baik itu anggota atau pengurus PAN yang beralih ke Partai Ummat.
Misalnya yang saat ini terjadi di Bali, dimana ada beberapa anggota dan pengurus DPD PAN yang resmi menyatakan beralih ke Partai Ummat.
“Ada beberapa kader-kader PAN sedang kami inventarisir,” ucap Sekretaris Tim Pantia Pendirian Partai Ummat (TP3U) Bali, Waras Priyangga saat dikonfirmasi, Minggu 2 Mei 2021.
Saat disinggung mengenai siapa saja kader PAN Bali yang hengkang ke Partai Ummat.
Mantan Sekretaris DPW PAN Bali 2010-2015 ini menyebut beberapa nama diantaranya, Ketua DPD PAN Bangli, Anak Agung Gede Putra Winatasila, Ketua DPD PAN Klungkung, Marsudi Bambang Wijanarko, Ketua DPD PAN Karangasem, Gede Wirtha.
Tidak hanya itu, ada juga Wakil Ketua DPW PAN Bali, Faturahman Ishaq, Mantan Sekretaris DPW PAN di awal reformasi, Ali Gufron, dan beberapa nama lainnya.
“Bisa saja diilustrasikan bedol desa begitu,” ujarnya.
Saat disinggung mengenai alasan para kader PAN di Bali bergabung dengan Partai Ummat.
Baca juga: Banyak Kadernya Beralih ke Partai Ummat, PAN Bali Ngaku Tak Khawatir
Waras menyebut bahwa para kader-kader PAN tersebut kecewa dengan sistem politik di partai besutan Zulkifli Hasan itu yang dinilai telah meniggalkan nilai-nilai demokrasi.
“Karena sistem PAN sekarang meninggalkan apa yang maknai dengan demokrasi. Jadi sistem kepemimpinan sekarang tidak ada Muswil, tidak ada Musda, sehingga banyak temen-temen dari Sabang sampai Merauke tidak firm lagi di PAN,” paparnya.
“Kedua ya nilai-nilai moral yang dibawa tokoh reformasi Ayahanda Amien Rai situ sudah tergadaikan jabatan-jabatan public, sehingga visi PAN yang sebenarnya sudah luntur. Sehingga untuk mengkalibrasi lagi nilai-nilai partai yang reformis ya kita bentuk Partai Ummat,” imbuhnya.
Walapun banyak kader dan pengurus PAN yang bergabung dengan Partai Ummat, pihaknya menegaskan tidak akan melakukan pengambilalihan asset milik PAN untuk dialihfungsikan menjadi milik Partai Ummat.
“Ya nggak mas, biar berjalan sendiri-sendiri, kami akan lakukan cara-cara Partai Ummat, yang di PAN biarkan menggunakan cara-cara PAN. Kami tidak akan memusuhi partai manapun, itu pesan Ayahanda Amien Rais” tegasnya. (*)
Artikel lainnya di Politik Lokal