Ramadan

Ramadhan di Tahun 2030 Akan Berlangsung Dua Kali, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Ibrahim menjelaskan kalender Islam saat ini terpaku pada tahun bulan atau Qomariyah. Itu artinya secara konsisten bergerak sekitar 11 hari pendek.

Editor: Noviana Windri
(Tribun Bali/Rizal Fanany)
Umat muslim melaksanakan sholat Tarawih pertama pada Bulan Ramadhan 1442 H di Masjid At-Taqwa Polda Bali, Denpasar, Selasa 12 April 2021. Pemerintah melalui kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memperbolehkan menggelar sholat Tarawih pada bulan Ramadan dengan menerapkan protokol kesehatan. 

TRIBUN-BALI.COM - Bulan Ramadhan yang biasa dilaksanakan sekali di tiap tahunnya, tampaknya akan berbeda pada tahun 2030 mendatang.

Ahli astronomi memprediksi, umat Muslim di dunia akan menghadapi dua bulan Ramadan pada 2030.

Fenomena itu dipastikan terjadi berdasarkan penghitungan kalender Hijriah dan Masehi.

Tentu pelaksanaan ramadhan dua kali dalam setahun pernah terjadi terakhir kali terjadi pada 1997 silam.

Ibrahim Al Jarwan, anggota Federasi Arab Ilmu Antariksa dan Astronomi, menjelaskan perihal fenomena ini kepada surat kabar Dubai, Gulf News pada Kamis (29/4/2021).

10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan, 5 Amalan Sunah Ini Bisa Kamu Kerjakan di Malam Istimewa

Jadwal Buka Puasa dan Azan Maghrib di Denpasar Hari Ini Minggu 2 Mei 2021 atau 20 Ramadhan 1442 H

Ibrahim menjelaskan kalender Islam saat ini terpaku pada tahun bulan atau Qomariyah.

Itu artinya secara konsisten bergerak sekitar 11 hari pendek dari tahun matahari atau Hijriah.

Sudah menjadi hal yang lazim setiap tahun berlalu dan tergantung pada penampakan hilal bulan, Ramadan selalu mundur sekitar 10 atau 11 hari dari tanggal semula.

"Tahun 2030 akan umat islam akan menjalani bulan Ramadan yang penuh berkah dua kali. Yang pertama akan berlangsung ketika Ramadan akan dimulai pada 5 Januari 2030 untuk tahun Hijriah 1451, dan kemudian lagi, bulan Ramadan akan dimulai pada 26 Desember 2030 untuk tahun Hijriah 1452," jelas Al Jarwan seperti dikutip dari Gulf News, Sabtu (1/5/2021).

Sementara untuk total hari puasa yang dijalani di tahun 2030 adalah sebanyak 36 hari.

"Dan total hari puasa akan kurang lebih 36 hari, Insya Allah," jelasnya tentang bulan Ramadan.

Ibrahim kembali menegaskan bahwa fenomena ini bukanlah kejadian yang aneh atau bersebrangan dengan sains.

Seperti diketahui kalender Hijriah berjumlah 354 hari, yaitu 11 hari lebih sedikit dari Gregorian.

Kedua sistem kalender pada akhirnya akan datang lingkaran penuh dan mengulangi diri mereka sendiri.

"Dibutuhkan waktu 33 tahun sampai tahun Hijriah telah melewati penuh tahun Gregorian. Diulangi sebelumnya pada tahun 1997, dan setelah tahun 2030, akan terulang lagi nanti pada tahun 2063," ujar Ibrahim.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved