Ramadan

Ramadhan di Tahun 2030 Akan Berlangsung Dua Kali, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Ibrahim menjelaskan kalender Islam saat ini terpaku pada tahun bulan atau Qomariyah. Itu artinya secara konsisten bergerak sekitar 11 hari pendek.

Editor: Noviana Windri
(Tribun Bali/Rizal Fanany)
Umat muslim melaksanakan sholat Tarawih pertama pada Bulan Ramadhan 1442 H di Masjid At-Taqwa Polda Bali, Denpasar, Selasa 12 April 2021. Pemerintah melalui kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memperbolehkan menggelar sholat Tarawih pada bulan Ramadan dengan menerapkan protokol kesehatan. 

Berbeda dengan Masehi, kalender Islam sulit diprediksi dan selalu bergantung pada fenomena terlihatnya hilal atau bulan.

Ditambah dalam penghitungan hijriah membutuhkan orang atau komite yang berwenang untuk membuat penampakan bulan sabit yang sebenarnya untuk menentukan awal setiap bulan.

Apabila kondisi atmosfer bumi terganggu visualnya, tentu dapat menghalangi penampakan bulan sabit.

Mimpi Basah di Siang Hari Saat Ramadhan Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya

Dapur Berkah di Masjid Sadar Sesetan Denpasar, Bagikan Makanan untuk Kaum Dhuafa Selama Ramadhan

Bulan sabit merupakan pengawal di tiap bulan mendatang dan akan mengalami penambahan hari bila hilal tak terlihat.

Selain itu, kondisi geografis belahan dunia yang berbeda-beda membuat awal bulan dimulai pada hari yang berbeda di berbagai negara. Karena waktu moonset di suatu lokasi tergantung pada bujurnya, bulan baru dan ritual keagamaan kunci seperti puasa Ramadhan.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved