Bali Paradise
Unik Coffee Shop di Tengah Pasar Tradisional Sanglah, Pengunjung Datang dari Berbagai Kalangan
Namun berbeda dengan coffee shop yang bernama Kopi Pasar ini. Sesuai dengan namanya, lokasi coffee shop ini berada d itengah-tengah Pasar Tradisional
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
“Kita baru buka ini bulan Februari 2020 lalu jadi, sudah setahun dua bulan. Sebenarnya kita set up tempat ini sebelum pandemi jadi sekitar bulan Desember 2019 akhir."
"Lalu kita mulai opening bulan Februari. Cuman waktu itu dari pemerintah sendiri ada PPKM, dan kita diskusi kembali jadi kita putuskan untuk tetap buka aja kedai ini, jadi harus tetap jalan."
"Dan untuk sementara ini masih ajak dua orang karyawan. Disini Kita mulai buka dari pukul 09.00 sampai jam berapa aja, malam juga oke tergantung sampai jam berapa ada customer. Selain itu juga disini tersedia fasilitas WiFi,” terangnya.
Baca juga: Banyak Anak Muda Nongkrong Tanpa Jaga Jarak, Sidak Prokes di Denpasar Kini Sasar Coffee Shop
Untuk harga yang ditawarkan di Kedai Kopi Pasar ini bisa dibilang masih cukup terjangkau.
Makanannya dibanderol dengan harga mulai dari 5 ribu rupiah yakni berupa roti bakar dengan tiga varian rasa.
Sementara untuk minuman harganya mulai dari 6 ribu rupiah yakni Kopi panas Americano.
Sudah setahun membuka kedai ini, Erlangga mengatakan pendapatan kotor yang ia dapatkan dalam sebulan kurang lebih hingga 20 juta rupiah.
Angka tersebut belum dikurangi dengan beberapa biaya operasional seperti gaji karyawan ataupun biaya maintenance lainnya.
Karena lokasinya yang cukup dekat dengan RSUP Sanglah, beberapa tim medis pun juga sering datang ke kedai ini.
“Ada progres yang kita dapatkan ketika membuka kedai kopi di tengah pandemi Covid-19. Ada target tertentu yang kita dapatkan selama masa itu."
"Karena ke depannya ini bukan hanya kedai aja, tapi ke depannya kita sudah mulai industri kita sudah mulai ekspor beberapa kopi juga."
"Dan kedai ini untuk jendelanya saja. Kalau pendapatan kotor sebulan cukup untuk operasional, gaji dan maintenance nominal nya kurang lebih diatas 20 juta dan itu pendapatan kotor. Kebetulan yang kesini banyak Dokter Residen, perawat juga dari relasi juga sih."
"Beberapa komunitas juga sering nongkrong di sini seperti bola atau bankers. Dan beberapa teman-teman property,” imbuh Pria kelahiran Tahun 1983 ini."
"Selama ini pihaknya tidak pernah mengkotakkan segmen market-nya."
"Maka dari itu harga-harga makanan dan minuman dibuat dengan standar mungkin agar semua orang dapat menjangkaunya.