Berita Badung
Jelang Idul Fitri, Harga Telur dan Cabai Rawit di Badung Sedikit Naik, Sisanya Stabil
Harga pangan kebutuhan pokok di Kabupaten Badung, Bali, jelang Hari Raya Idul Fitri 2021
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Harga pangan kebutuhan pokok di Kabupaten Badung, Bali, jelang Hari Raya Idul Fitri 2021 yang tinggal menghitung hari terpantau masih stabil.
Hanya saja ada dua komoditas yang tercatat mengalami kenaikan harga hingga saat ini, yakni telur ayam dan cabai rawit.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Badung, AA Sagung Rosyawati yang dikonfirmasi Minggu 9 Mei 2021 tak menampik hal tersebut.
Pihaknya mengakui saat ini harga kebutuhan pokok tergolong masih stabil.
Baca juga: Jadwal Sidang Isbat Lebaran Idul Fitri 2021, Selasa 11 Mei 2021 dan Cara Menentukan Hilal 1 Syawal
"Dari laporan pemantauan harga di lapangan, hampir semua komoditas yang biasa dipantau dalam posisi stabil. Hanya saja harga cabai rawit mengalami kenaikan sedikit dan juga harga telur ayam ras," ujarnya
Pihaknya mengatakan, harga cabai rawit kini mencapai Rp 45 ribu/kg, yang mana sebelumnya sudah mulai turun.
Kemudian harga telur ayam ras pada awal April berkisar Rp 40 ribu/krat, mulai pertengahan April naik menjadi Rp 45 ribu/krat.
Berdasarkan pantauan beberapa hari terakhir, katanya harga sejumlah kebutuhan pokok seperti harga beras medium masih di kisaran harga Rp 11.000/kg, beras super Rp 12.250/kg, beras merah Rp 22.000/kg, cabai besar Rp 31.000/kg, cabai rawit Rp 45.000/kg, bawang putih Rp 26.000/kg, bawang merah Rp 27.600/kg, daging sapi Rp 120.000/kg, daging ayam Rp 40.000/kg, telur ayam Rp 45.000/krat, gula pasir Rp 13.000/kg, dan minyak goreng Rp 15.000/liter.
Disinggung soal naiknya harga telur menjadi Rp 45.000/kg, menurut Rosyawati, kemungkinan karena pasokannya berkurang.
Sedangkan cabai rawit, kata dia, masih terpengaruh cuaca.
"Ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan harga komoditas naik, seperti pasokan yang berkurang menjelang hari raya. Untuk cabai, selain karena pasokan berkurang, kemungkinan juga karena masih pengaruh cuaca yang tidak menentu," jelasnya.
Meski cenderung masih stabil, Rosyawati menyebut hingga beberapa hari ke depan masih akan tetap dipantau.
Sebab bisa saja dalam beberapa hari terakhir terjadi kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan.
Karena pada umumnya menjelang hari raya memang selalu ada komoditas yang mengalami kenaikan.
“Yang menjadi atensi adalah ketika kenaikannya signifikan atau tinggi dan terus menerus. Termasuk ketersediaan pasokan yang tidak mencukupi, atau ada hambatan dalam kelancaran distribusinya," katanya.