Sejarah Dan Akar Masalah Penyebab Konflik Palestina Dan Israel yang Tak Kunjung Usai

Lepas dari sejarah pemicu perang Palestina Israel, ada penjelasan sederhana akar masalah konflik Palestina Israel. 

Editor: Eviera Paramita Sandi
kompas.com
Peta Israel-Palestina 

Terlebih masing-masing memilki pembenaran sendiri tentang apa dan mengapa konflik terjadi selama lebih dari 70 tahun ini.

Sehingga kenyataannya, perdamaian antara Palestina dan Israel sangat sulit terwujud. Proses perdamaian telah berlangsung selama beberapa dekade.

Tetapi sejak Kesepakatan Oslo 1993 dan 1995, belum ada harapan perdamaian antara Palestina dan Israel.

Konflik Palestina dan Israel telah berlangsung sejak awal 1900-an ketika wilayah yang sebagian besar Arab dan Muslim masih menjadi bagian Kekaisaran Ottoman.

Tetapi usai Perang Dunia I, Inggris mendapatkan mandat dari Liga Bangsa-Bangsa untuk membantu mendirikan negara bagi orang-orang Yahudi di wilayah tersebut.

Ratusan ribu orang Yahudi pindah ke daerah itu sebagai gerakan Zionisme.

Zionisme bagi orang Yahudi adalah untuk melarikan diri dari penganiayaan dan mendirikan negara sendiri di tanah yang dianggap sebagai tanah leluhur mereka.

Sejumlah besar orang Yahudi Timur Tengah juga pindah ke Israel, entah untuk menghindari kekerasan anti-Semit atau karena diusir secara paksa.

Kekerasan komunal antara orang Yahudi dan Arab di Palestina mulai di luar kendali.

Pada 1947, PBB menyetujui rencana membagi Palestina menjadi wilayah, yaitu untuk orang Yahudi yang disebut Israel dan untuk orang Arab yang disebut Palestina.

Sedangkan Yerusalem, kota suci bagi orang Yahudi dan Muslim, menjadi zona internasional khusus.

Tetapi rencana itu tidak pernah terlaksana.

Para pemimpin Arab di wilayah itu menganggap rencana itu sebagai pencurian kolonial Eropa dan menginvasi Palestina untuk menjaga Palestina tetap bersatu.

Pasukan Israel memenangkan perang 1948, tetapi Israel mengklaim tanah melampaui batas yang ditentukan PBB.

Israel menduduki tanah yang telah menjadi bagian Palestina, termasuk bagian barat Yerusalem.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved