Berita Badung

Terkait Dugaan Warga Terkena Peradangan Selaput Otak Setelah Konsumsi Babi, GUPBI Minta Tak Panik

Seluruh warga di Bali khususnya Badung diminta tidak panik berlebihan terkait adanya dugaan warga di Badung terkena peradangan selaput otak karena mem

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Ketua GUPBI Bali Ketut Hary Suyasa - Terkait Dugaan Warga Terkena Peradangan Selaput Otak Setelah Konsumsi Babi, GUPBI Minta Tak Panik 

Warga yang dilarikan ke rumah sakit itu pun disinyalir terkena radang selaput otak lantaran seusai memakan daging olahan babi.

Menurut informasi yang didapat ada empat orang yang dilarikan ke IGD RSD Mangusada, warga tersebut mengalami tensi tinggi dan sedikit kejang-kejang.

Diduga dari gejala tersebut warga terkena radang selaput otak.

Dirut RSD Mangusada, dr. I Ketut Japa, Rabu 12 Mei 2021, saat dikonfirmasi tak menampik hal tersebut.

Pihaknya mengakui telah menerima pasien yang gejalanya sama dengan radang selaput otak.

Semua pasien itu, berasal dari Desa Adat Samu, Desa Mekar Bhuwana, Abiansemal Badung.

Dijelaskan peradangan pada selaput otak disebabkan oleh virus dan bakteri yang masuk dalam tubuh pasien.

"Kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kepada pasien semuanya," ujarnya.

Disinggung mengenai meningitis atau karena memakan daging babi, pihaknya juga membenarkan, pasalnya babi yang terkena meningitis bisa mengakibatkan peradangan pada otak.

"Untuk memastikan itu harus dicek cairan otaknya juga. Namun dilihat dari gejala mengarah ke sana," ungkapnya.

Kendati demikian, besar dugaan mengarah ke hal tersebut, pasalnya kata dr. Japa warga sempat mengonsumsi lawar atau olahan babi pada kegiatan tersebut.

Umumnya pada kegiatan adat masyarakat membuat komoh dan lawar yang tak dimasak dengan sempurna.

"Pengakuan pasien si sempat memakan lawar itu. Jadi kemungkinan babinya ada virus atau bakteri. Namun pihak terkait kini masih mengumpulkan data di lapangan," akunya.

Untuk pasien, pihaknya mengaku akan tetap melakukan pemeriksaan dan pengawasan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

"Apa penyebabnya akan kami cek dengan teliti. Semoga tidak terjadi apa-apa," harapnya. (*).

Berita lainnya di Berita Badung

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved