Berita Klungkung

Tegang dan Belum Sarapan, Seorang Warga Lemas Saat Hendak Divaksin Covid-19 di Klungkung

Pemkab Klungkung menggelar vaksinasi Covid-19 massal digelar di GOR Swecapura, Klungkung

Istimewa
Pemkab Klungkung menggelar vaksinasi Covid-19 massal digelar di GOR Swecapura, Gelgel, Klungkung - Tegang dan Belum Sarapan, Seorang Warga Lemas Saat Hendak Divaksin Covid-19 di Klungkung 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pemkab Klungkung menggelar vaksinasi Covid-19 massal digelar di GOR Swecapura, Gelgel, Klungkung, Bali, Sabtu 15 Mei 2021.

Seorang warga pun sempat lemas ketika hendak disuntikan vaksin.

Koordinator pelaksana, dr. Putu Adi Sukma Purnamaningsih menjelaskan, sasaran vaksinasi massal tersebut sejumlah 120 warga sehari.

Saat itu ada seorang warga yang tiba-tiba lemas saat hendak disuntikan vaksin.

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Pekerja Logistik, Cok Ace: Sudah Vaksin Covid-19, Jangan Abai Protokol Kesehatan

Saat diperiksa, hal itu terjadi karena warga tersebut tegang dan belum sarapan saat akan menjalani vaksinasi.

"Warga yang mau divaksinasi, sebaiknya harus sarapan pagi dulu. Jika tidak malah tidak ada tenaga, karena gula darahnya terlalu rendah," ungkap Adi Sukma Purnamaningsih.

Sementara itu, penanggung jawab pelaksanaan vaksinasi, dr. Ida Bagus Putra Dwipayana menyatakan, pelaksanaan vaksinasi massal gelombang pertama di GOR Swecapura, sedangkan gelombang kedua nanti akan dilaksanakan di Puskesmas Gelgel .

"Yang kedua itu yang disasar peserta vaksinasi massal untuk para warga pelayanan publik dari unsur pendidik TK/SD, para lansia, mereka ini vaksinasi dilaksanakan langsung di Puskesmas Klungkung I Gelgel," ujar Dwipayana yang juga Kepala Puskesmas Klungkung I tersebut.

Seorang Pemuda Meninggal Setelah Disuntik Vaksin Covid-19 AstraZeneca, Ini Respons Pemkab Badung

Meninggalnya seorang pemuda di Jakarta setelah menjalani vaksinasi Covid-19 menggunakan vaksin AstraZeneca tidak membuat Pemerintah Kabupaten Badung untuk menghentikan sementara vaksinasi massal menggunakan vaksin tersebut. 

"Kita lihat coba dievaluasi dulu ya, saya belum berkoordinasi dengan Kadiskes ya. Tapi yang jelas sementara ini kan tidak ada larangan dari Pemerintah Pusat," ujar Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa, Selasa 11 Mei 2021 usai menghadiri peresmian penggunaan GeNose C-19 di DTW Kawasan Luar Uluwatu.

Baca juga: Pasien di RS Sanglah Komplain Anggap Sakitnya Efek Vaksin, Dokter: Bukan KIPI, Tapi Demam Berdarah

Namun demikian ia menyebut Pemkab Badung akan menunggu dari hasil pemeriksaan kejadian itu. 

Evaluasinya akan dilakukan oleh pemerintah pusat. 

"Sementara sebelum ada larangan saya kira tidak ada masalah. Tapi tetap kita akan koordinasi dengan Dinas Kesehatan bagaimana pertimbangannya. Kita tidak bisa bicara parsial sepanjang vaksin itu masih diakui pemerintah kan tetap akan dipakai," ungkap Adi Arnawa.

Lebih lanjut ia menyampaikan belum tahu apakah yang bersangkutan (pemuda di Jakarta) benar meninggal akibat vaksin itu atau bagaimana.

"Kan perlu dicek lagi kita tidak tahu apakah memang benar pure karena itu atau bagaimana," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, terkait kabar terbaru seorang pemuda Jakarta meninggal usai divaksin Covid19 tersebut, Kamis 6 Mei 2021. 

Seorang pemuda bernama Trio Fauqi Virdaus (22) itu dikabarkan mengalami demam panas setelah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca.

Kemudian, kondisinya melemah dan masih mengalami demam pada hari Kamis.

Trio dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 12.30 WIB.

Meskipun demikian, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (Komnas KIPI) belum bisa mengaitkan meninggalnya Trio dengan KIPI vaksin AstraZeneca.

Menurut Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan Satari, pihaknya belum mendapatkan bukti yang cukup mengenai kasus tersebut.

Baca juga: Tiga Kelurahan di Karangasem Ini Jadi Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

“Komnas bersama Komda DKI sudah audit bersama pada Jumat yang lalu, dan internal Komnas kemarin sore menyimpulkan bahwa belum cukup bukti untuk mengaitkan KIPI ini dengan imunisasi, Oleh karena itu masih perlu dilakukan investigasi lebih lanjut,” kata Hindra dikutip dari laman resmi Kemenkes RI, Senin 10 Mei 2021.(*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved