Terungkap, Darmika Aniaya Ayahnya Hingga Tewas Lantaran Sakit Hati Sering Dimarahi Saat Mabuk

Terungkap, Darmika Aniaya Ayahnya Hingga Tewas Lantaran Sakit Hati Sering Dimarahi Saat Mabuk

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Aloisius H Manggol
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi tewas 

"Saat itu ibu saya sedang tidur. Dia kemudian terbangun lantaran mendengar bapak dan kakak saya sedang bertengkar di halaman. Ibu saya langsung keluar, dan melihat kakak saya sudah memegang linggis itu.

Ibu saya sempat merampas, namun tidak berhasil. Karena ketakutan, ibu saya langsung lari sejauh 75 meter untuk meminta pertolongan warga, sambil mengatakan jika bapak saya mau dibunuh.

Bahkan saking takutnya, ibu saya sampai pingsan di tengah jalan," terangnya. 

Warga yang mengetahui hal tersebut, lantas bergegas mendatangi rumah korban.

Namun setibanya disana, warga sudah menemukan korban sudah dalam keadaan tewas, tersungkur di tanah, serta bagian kepalanya hancur.

Saat itu, warga tidak berani mendekat, lantaran pelaku masih berada di dekat korban sambil memegang linggis tersebut.

Selang beberapa menit usai menghabisi nyawa ayahnya, tersangka kemudian pergi ke rumah tetangganya, lalu tidur di sebuah balai sekepat. 

"Sepengetahuan saya, hubungan mereka biasa saja. Tidak ada masalah apa-apa. Nanti saya akan coba cari tahu, apakah di tempat mereka melayat itu sempat bertengkar atau bagaimana.

Saya sangat terpukul dengan kejadian ini. Kakak saya kok tega menganiaya bapaknya sendiri sampai begitu," ucapnya. 

Rencananya, jenazah  Wayan Purna akan dimakamkan di Setra Desa Adat Sanggalangit, pada Kamis (20/5). (rtu)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved