Nelayan di Pengambengan Jembrana Menjerit, Harga Ikan Lemuru Anjlok

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Harga komoditi ikan lemuru yang menjadi tangkapan nelayan di Pengambengan, Jembrana, Bali, anjlok.

Anjloknya harga ini, membuat para nelayan menjerit.

Pasalnya, ketika harga tidak stabil, maka tidak akan menutup biaya atau modal awal yang harus dikeluarkan oleh Nelayan.

Anjloknya harga ikan lemuru ini, yang biasanya mampu dijual pada Rp 8.000 per kilogramnya.

Baca juga: Balap Liar di Pantai Pebuahan Jembrana, Satu Anak yang Berupaya Kabur Nyaris Tabrak Polisi

Kini ikan lemuru tangkapan nelayan hanya Rp 6.000 per kilogram.

Hal ini disampaikan, salah seorang pengelola perahu nelayan, Saifulah, 40 tahun.

Saifulah menuturkan, bahwa untuk tangkapan dari nelayan sendiri, di musim saat ini cukup melimpah.

Sayangnya, dengan melimpahnya ikan itu tidak berdampak baik pada harga jual itu sendiri.

Sehingga, ini membuat nelayan saat ini khawatir.

 Padahal, pada tahun lalu, harga lemuru bisa sampai tembus hingga Rp 12.000 per kilogram.

“Kami hanya berharap bisa stabil bahkan bisa tembus seperti tahun lalu Rp 12 ribu,” ucapnya Rabu 19 Mei 2021.

Dijelaskannya, harga Rp 12 ribu ikan lemuru itu sendiri terjadi pada awal Covid-19 tahun lalu atau masa pandemi.

Hanya saja, kondisinya memang saat itu, tangkapan tidak terlalu melimpah.

Ketika saat ini bisa tembus lebih dari 5 ton, dahulu tangkapan hanya 2 hingga 5 ton.

Baca juga: Rencana Pembangunan Sirkuit Formula 1 di Jembrana, Ini Lokasi dan Lahan yang Disiapkan

Dan harga itu bertahan hingga beberapa waktu bahkan hingga akhir tahun 2020.