Berita Denpasar
Vaksin Covid-19 AstraZeneca Dihentikan, dr. Fajar : Wajar Ada Produksi Vaksin Cacat
Dr.dr.I.B.G. Fajar Manuaba, SpOG, MARS selaku Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Wilayah Bali angkat bicara mengenai vaksin Covid-19 jenis astraZeneca
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: M. Firdian Sani
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Dr.dr.I.B.G. Fajar Manuaba, SpOG, MARS selaku Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Wilayah Bali angkat bicara mengenai vaksin Covid-19 jenis astraZeneca dengan batch CTMAV547 penggunaannya dihentikan sementara.
Menurutnya merupakan suatu hal yang wajar ketika ada produksi vaksin yang cacat.
"Kita tidak tahu apa pertimbangan dari Badan POM, dan untuk siklus produksi vaksin sendiri bisa jutaan, sama juga dengan mobil kan bisa saja ada cacatnya termasuk juga vaksin. Sama saja sebetulnya produksi obat dengan produksi Industri yang lain, nah sekarang jika memang Badan POM menemukan nomor batch seperti itu memang harus di kembalikan vaksinnya," ungkapnya pada, Rabu (19 Mei 2021).
Dan memang varian vaksin astraZeneca dengan batch tersebut tidak masuk ke Bali.
• Vaksin Novavax Tiba di Indonesia Secara Bertahap Mulai Juli Mendatang
Dan menurutnya itu merupakan hal yang biasa kalau memang ada cacat produksi dalam farmasi.
"Jangan dikira bahwa farmasi akan aman-aman saja. Dan pada sekali siklus kan dikasih batch produks, yang berisikan tanggal segini dan kemudian untuk batch tersebut yang dicurigai memiliki efek samping yang cukup sering timbul, maka dari itu penggunaannya harus dihentikan," tambahnya.
Ia juga meumpamakan bahwa produksi vaksin merupakan satu siklus yang sama saja dengan orang memasak.
"Misalkan saja ketika akan memasak minyak gorengnya bau apek kan harus dibatalkan memasaknya. Sama konsepnya seperti Batch. Jangan terlalu panik, karena belum tentu semua vaksin astraZeneca bermasalah," tutupnya. (*)
Ikuti berita terkini Denpasar