Wawancara Tokoh

Ketua Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar, Oscar Naib Wanouw, Rayakan Waisak Sederhana Penuh Makna

Umat Budha merayakan hari raya Tri Suci Waisak 2565, Rabu 26 Mei 2021, dalam pelaksanaannya tahun ini digelar secara daring

tangkapan layar Youtube Vihara Buddha Sakyamuni
Pelaksanaan upacara Pattidana serangkaian hari raya Waisak di Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar yang digelar secara online atau daring, Minggu 16 Mei 2021 - Ketua Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar, Oscar Naib Wanouw, Rayakan Waisak Sederhana Penuh Makna 

Semua serba sederhana, namun manfaat dan makna tetap tidak luntur. Pelaksanaannya akan dimulai pukul 18.30 hingga pukul 20.00 Wita.

Apa saja rangkaian yang telah dilakukan sebelum Waisak?

Kami sudah mulai sejak sebulan lalu. Vihara Buddha Sakyamuni satu bulan sebelum perayaan hari Tri Suci Waisak melakukan bersih-bersih Buddha rupang dengan hanya melibatkan pengurus.

Selanjutnya ada sebulan pendalaman dama atau SPD yang biasanya digelar setiap hari selama sebulan.

Namun karena Covid-19, maka dilaksanakan seminggu dua kali yakni Kamis dan Minggu melalui live streaming.

Juga ada puasa Budha dimana dalam puasa tersebut makan dilakukan pukul 06.20 sampai pukul 07.00.

Setelahnya makan siang pukul 11.00. Setelah itu tidak boleh makan lagi, hanya boleh minum berupa madu.

Ada tambahan bagi pasangan suami istri tidak tidur bareng saat puasa.

Tidak boleh tidur dengan kasur empuk, tidak bermewah-mewah, berias ataupun bersenang-senang.

Untuk tahun ini, apa temanya?

Tema Tri Suci Waisak dari Sangha Theravada Indonesia yakni cinta kasih membangun keluhuran bangsa.

Tentunya bangsa kita mempunyai warisan leluhur yakni saling tolong menolong, saling memaafkan, saling memberi, ini pengertian cinta kasih, semua orang ingin bahagia, tidak ada yang ingin menderita.

Dengan cinta kasih, budi pekerti, kita dapat menjaga keseimbangan sesuai dengan pribadi sebagai umat manusia yakni mengembangkan sifat malu berbuat jahat, takut akan akibatnya.

Sekarang kan ada koruptor sudah pakai baju oranye masih tertawa karena merasa tidak bersalah.

Kalau kita tidak berbuat jahat, takut akan akibat kejahatan tersebut, otomatis dimanapun berada akan baik adanya, sehingga masyarakat senang dengan kita dan tercapai kedamaian.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved