Berita Badung
Keunikan Tempat Malukat di Griya Beji Waterfall Badung, Ada Sensasi Teriakan dan Tertawa Lepas
Suara teriakan memekik di area Griya Beji Waterfall membuat pengunjung atau pamedek penasaran
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Nanda, pengayah di sana menceritakan tata cara dan rentetan malukat di Griya Beji Waterfall.
Begitu menuruni anak tangga, pamedek akan melihat palinggih di sebelah kiri, di antaranya alinggih Ratu Niang Sakti.
Di sana pamedek meletakkan pejati atau canang sarinya. Kemudian menunggu arahan pemangku atau petugas untuk sembahyang.
"Pamedek bisa menyiapkan pejati dua tanding, canang sari 15 tanding, ditambah lekesan dan rarapan," ujarnya, Kamis 27 Mei 2021.
Lekesan dan rarapan bisa dibeli di lokasi jika pamedek belum sempat membawanya saat tangkil.
Namun sebelum turun ke lokasi, banten dan pamedeknya akan diperciki tirta panglukatan di pintu masuk.
"Setelah sembahyang belum menerima tirta, karena pamedek akan malukat terlebih dahulu," jelas Nanda.
Uniknya malukat diawali masuk ke gua.
Baca juga: Hari Raya Saraswati, Esok Masyarakat Diminta Tak Melukat ke Pantai
Di sana ada tetesan air terjun, beratapkan langit biru.
Dinding gua cukup tinggi di kanan dan kiri.
Tentu didahului menghaturkan canang 3 buah baru meminta panglukatan di sana.
Di dalam gua ada sumber mata air dari tebing yang dinamai Tirta Sunia.
Di sana air diminum sebanyak 7 kali.
Di sini pamedek bisa memohon jodoh dan anak atau keturunan.
Perjalanan dilanjutkan ke area Bulakan Tirta Sudamala, tepat berada di luar pintu masuk gua tadi.