Mengenal Hipertensi Si Pembunuh dalam Senyap, Lakukan 5 Pola Hidup Sehat Ini

Mengenal Hipertensi Si Pembunuh dalam Senyap, Lakukan 5 Pola Hidup Sehat Ini

Editor: Widyartha Suryawan
Thinkstockphotos
Ilustrasi - Mengenal Hipertensi Si Pembunuh dalam Senyap, Lakukan 5 Pola Hidup Sehat Ini 

Penulis: dr. I Gede Mahatma Pratama, S.Ked

Dokter umum RSUD Kabupaten Buleleng

dr. I Gede Mahatma Pratama, S.Ked
dr. I Gede Mahatma Pratama, S.Ked (dok.)

TRIBUN-BALI.COM - Hipertensi atau lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian terbanyak di dunia akibat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan peningkatan jumlah penderita hipertesi dari 27,8% tahun 2013 menjadi 34,1% tahun 2018.

Sebagian besar hipertensi penyebabnya tidak diketahui tetapi ada beberapa faktor yang berhungan dengan hipertensi seperti genetik, ras, umur, konsumsi alhokol, kafein, obat-obat dan merokok.

Hipertensi disebut “the silent killer” atau “pembunuh dalam senyap” karena penderita tidak memiliki gejala yang spesifik sehingga sering tidak menyadari apabila dirinya menderita hipertensi.

Sebagian besar penderita hipertensi melakukan pengobatan ke fasilitas layanan kesehatan ketika sudah terjadi kerusakan organ target baik itu otak, jantung, ginjal, retina, pembuluh darah besar dan pembuluh darah perifer. 

Pengobatan hipertensi memakan biaya lebih mahal dan lebih sulit ketika telah terjadi kerusakan organ seperti otak, jantung dan ginjal.

Maka dari itu sebaiknya kita rutin melakukan pemeriksaan tekanan darah baik dirumah maupun difasilitas kesehatan agar hipertensi dapat dideteksi secara dini.

Secara definisi hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg pada pengukuran darah di klinik atau fasilitas layanan Kesehatan.

Penegakan diagnosa hipertensi tidak dapat hanya mengandalkan satu kali pemerikasaan kecuali pada pada pasien dengan tekanan darah sangat tinggi dan terdapat bukti kerusakan organ seperti, otak jantung, ginjal, retina dan pembuluh darah.

Jika seseorang menderita hipertensi penatalakasaan  awal dapat dilakukan dengan Intervensi pola hidup untuk memperlambat awitan hipertensi dan mengurangi resiko penyakit jatung dan pembuluh darah.

Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat yang telah terbukti adalah sebagai berikut:

1. Pembatasan konsumsi garam

Konsumsi garam yang berlebihan dapat menyebabkan hipertensi. Sebaiknya penderita hipertensi menghindari makanan dengan kandungan garam yang tinggi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved