Berita Denpasar
HIV/AIDS di Denpasar 13 Ribu Kasus, Arya: Kita Kehilangan Orang Terdekat
Perkembangan kasus HIV/AIDS di Denpasar mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Perkembangan kasus HIV/AIDS di Denpasar mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hingga Desember tahun 2020 tercatat sebanyak 13.102 kasus. Kasus ini terdiri atas 7.297 HIV dan 5.890 AIDS.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa dalam acara Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) di Ruang Sewaka Kertha Loka Gedung Graha Sewaka Dharma, Lumintang, Denpasar, Bali, Jumat 28 Mei 2021 malam.
Acara Malam Renungan AIDS Nusantara (MRAN) ini dilaksanakan secara daring dengan melibatkan OPD, lembaga peduli AIDS, layanan HIV, KDPAN, KSPAN dan masyarakat pemerhati isu HIV.
Baca juga: Kasus HIV/AIDS di Denpasar Mengalami Peningkatan, Data Terakhir Mencapai 13 Ribu Kasus
Arya Wibawa yang juga Wakil Wali Kota Denpasar ini menambahkan, dari data tersebut 232 di antaranya meninggal karena AIDS.
Berdasarkan faktor risiko, kasus terbanyak terjadi dari hubungan heteroseksual sebanyak 72,9 persen.
Kemudian disusul homoseksual sebanyak 17,7 persen.
Sementara itu, menurut kelompok umur, terbanyak pada usia-usia produktif yakni usia 20 hingga 29 tahun sebanyak 37,3 persen.
Selanjutnya usia 30 hingga 39 tahun sebanyak 34,5 persen. Serta pada usia 40 hingga 49 tahun sebanyak 15,7 persen.
”Masalah HIV dan AIDS harus menjadi perhatian semua pihak karena epidemi ini dapat menjadi ancaman bagi kesehatan, berdampak pada kehidupan sosial, ekonomi bahkan berdampak pada pembangunan daerah. Ini adalah tantangan buat kita semua, untuk mengungkapkan kasus HIV yang belum terdeteksi sehingga dapat membongkar fenomena gunung es ini,” katanya.
Setiap tahun di bulan Mei, berbagai lembaga dan masyarakat peduli HIV dan AIDS secara rutin memperingati Malam Renungan AIDS Nusantara atau MRAN.
Kegiatan ini merupakan partisipasi masyarakat peduli HIV dan AIDS atas aksi internasional Candlelight Memorial dengan tujuan untuk menyatukan semua orang dalam memikirkan dan merenungi epidemi HIV dan AIDS yang sudah banyak menyebabkan kematian serta menguras energi dalam penanggulangannya.
Arya Wibawa mengatakan, tema MRAN Tahun 2021 adalah “We remember, We take action, We live beyond HIV” dengan sub tema “We remember the lives we have lost so that we can take actions that keep us safe, healthy and alive”.
“Tema ini mengisyaratkan kita agar mengingat bahwa kita telah kehilangan orang-orang terdekat, keluarga, kerabat, sahabat karena HIV/AIDS. Untuk itu kita semua dapat mengambil peran dan aksi dalam upaya-upaya pencegahan dan penanggulangannya sehingga kita tetap aman, sehat, dan selamat,” katanya.
Lewat kegiatan ini juga sekaligus sebagai ajakan bagi semua elemen masyarakat untuk memberi dukungan kepada Orang dengan HIV-AIDS (ODHA) dan Orang yang hidup dengan Orang dengan HIV-AIDS (OHIDHA).
Baca juga: Kenali Gejala Awal Penyakit HIV pada Wanita, Ini yang Harus Diwaspadai