Guna Memulihkan Ekonomi Nasional, OJK Dorong Potensi Ekonomi Baru

OJK menilai sektor jasa keuangan hingga data April 2021 masih solid dengan indikator permodalan dan likuiditas yang tersedia

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Gambar oleh Pexels dari Pixabay
Foto ilustrasi ekonomi - Guna Memulihkan Ekonomi Nasional, OJK Dorong Potensi Ekonomi Baru 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Karsiani Putri

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sektor jasa keuangan hingga data April 2021 masih solid dengan indikator permodalan dan likuiditas yang tersedia serta risiko kredit yang terjaga.

OJK menilai pemulihan ekonomi global terus berlanjut seiring pulihnya aktivitas perekonomian negara ekonomi utama dunia.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik, Anto Prabowo menjelaskan, bahwa untuk di domestik, indikator perekonomian seperti sektor rumah tangga dan korporasi mengindikasikan perbaikan.

Menurutnya, mobilitas penduduk di kuartal ke-2 meningkat signifikan yang diharapkan mempercepat pemulihan ekonomi.

Baca juga: Pilar Baru Pulihkan Ekonomi, OJK Matching KUR Budidaya Lobster dengan GPLI

"OJK terus menjaga sektor jasa keuangan tetap stabil di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional dengan senantiasa bersinergi bersama para pemangku kepentingan dalam mengeluarkan berbagai kebijakan. OJK juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dengan menerbitkan kebijakan yang membantu mempercepat pemulihan ekonomi serta mendorong potensi ekonomi alternatif baru sesuai dengan keunggulan masing-masing daerah," kata Anto Prabowo pada Senin 31 Mei 2021.

Ia menuturkan bahwa pertumbuhan kredit hingga April masih terkontraksi sebesar 2,28 persen secara year on year (yoy).

Namun, kredit konsumsi mulai tumbuh positif 0,31 persen secara yoy sejalan dengan meningkatnya proporsi pengeluaran konsumsi terutama didorong oleh KPR sebagai hasil dari kebijakan stimulus Pemerintah, OJK dan BI dalam penyaluran KPR.

Ia menjelaskan, bahwa kredit sektor pariwisata juga tercatat tumbuh sebesar 5,99 persen ditopang kenaikan kredit pada restoran atau rumah makan 10,53 persen secara month to month (mtm) dan angkatan laut domestik 1,24 persen/yoy.

"Secara ytd pertumbuhan kredit masih positif, terutama didorong oleh penyaluran kredit dari bank BUMN dan BPD. Kredit UMKM juga mulai menunjukkan perbaikan. Dari tren ini, pertumbuhan kredit Q1/2021 lebih baik dari 2020, sehingga masih terdapat ruang untuk pertumbuhan," sebutnya.

Menurutnya, ruang pertumbuhan kredit juga didukung dengan suku bunga kredit yang terus turun.

Hingga April suku bunga kredit modal kerja turun menjadi 9,08 persen, bunga kredit konsumsi menjadi 10,87 persen dan suku bunga kredit investasi di posisi 8,68 persen.

"OJK menyatakan bahwa suku bunga bukan satu-satunya faktor penentu tumbuhnya kredit perbankan, karena pertumbuhan kredit sangat ditentukan oleh permintaan masyarakat. Permintaan atas kredit atau pembiayaan akan kembali tinggi apabila terjadi peningkatan mobilitas masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Tribun Bali.

Menurutnya, hal tersebut didukung upaya vaksinasi yang semakin meluas untuk meningkatkan imunitas dan kesehatan masyarakat yang terjaga baik.

Ia juga menyampaikan bahwa OJK mencatat pemulihan ekonomi global masih terus berlanjut seiring mulai pulihnya aktivitas perekonomian di negara-negara ekonomi utama dunia seiring dengan laju vaksinasi dan penanganan pandemi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved