Berita Banyuwangi

Peringati Hari Lahirnya Pancasila, Bupati Banyuwangi Tumpengan Malam Hari Bareng Warga Desa

Seusai salat Maghrib berjamaah, bersama para tokoh agama hingga warga desa, dengan protokol kesehatan ketat, tahlil dan kalimat-kalimat thayyibah

Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memilih memperingati Hari Lahir Pancasila dengan tahlil dan tumpengan bersama warga di Balai Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Senin malam (31/5/2021). 

TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani memilih memperingati Hari Lahir Pancasila dengan tahlil dan tumpengan bersama warga di Balai Desa Telemung, Kecamatan Kalipuro, Senin malam 31 Mei 2021.

Seusai salat Maghrib berjamaah, bersama para tokoh agama hingga warga desa, dengan protokol kesehatan ketat, tahlil dan kalimat-kalimat thayyibah dialunkan dari balai desa.

Mereka mendoakan Presiden pertama RI, Ir Sukarno, yang tak lain adalah perumus Pancasila.

 Hadir pula Ketua DPRD Banyuwangi I Made Cahya Negara, Sekretaris Daerah Mujiono.

Baca juga: Petani Tanaman Pangan di Banyuwangi Digelontor Bantuan 582 Ton Benih Berkualitas

Usai tahlil, Ipuk bersama warga menyanyikan lagu Indonesia Raya, membacakan teks Pancasila, dan bersalawat.

 Mereka kemudian memakan tumpeng bersama.

Ipuk mengatakan, peringatan Hari Lahir Pancasila digelar bersama warga di Balai Desa, karena Bung Karno memang merumuskan Pancasila yang digali dari tradisi dan kearifan rakyat Indonesia, salah satunya adalah gotong royong yang disebut sebagai intisari Pancasila.

 Itu pula yang membuat Ipuk menjadikan desa salah satu prioritas dalam program kerjanya.

Sejak dilantik menjadi bupati pada 26 Februari lalu, Ipuk aktif berkantor di desa.

Ipuk berkeliling dan berkantor di desa seharian untuk membantu mengurai urusan warga.

”Kita bagi urusan warga dalam dua kluster. Pertama, yang bisa dapat solusi cepat, dalam jangka pendek. Seperti urusan dokumen, anak putus sekolah, orang sakit, izin usaha UMKM, bantuan warung naik kelas, bantuan pupuk untuk petani, kesehatan hewan ternak, dan sebagainya. Kedua, kluster urusan yang butuh solusi jangka menengah-panjang, terutama soal infrastruktur,” jelas Ipuk.

"Dengan berkantor di desa, kita ingin mengaplikasikan spirit yang digelorakan Bung Karno dalam membangun bangsa ini, yakni gotong royong yang merupakan budaya warga desa," imbuh bupati perempuan itu.

Ipuk mengatakan sebagai pemimpin memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila.

"Program-program kami berlandaskan Pancasila. Visi-misi kami juga berada di jalur Pancasila, seperti memberikan dukungan kepada ekonomi arus bawah melalui program bantuan alat usaha, bantuan warung, program UMKM Naik Kelas, bantuan untuk anak-anak kurang mampu, untuk petani, nelayan, dan sebagainya," kata bupati perempuan itu.

Baca juga: Hadiri Musancab PDIP Banyuwangi, Bupati Ipuk Beber Program Turun ke Desa

Ipuk mengatakan bulan Juni adalah salah satu tonggak bersejarah bagi Indonesia. Pada 1 Juni 1945, bertepatan dengan pidato Bung Karno di depan sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved