Euro 2020

Update Euro 2020: Belanda, Italia, Inggris dan Jerman Beruntung Main di Kandang Sendiri

Ada beberapa negara terkemuka dalam sepak bola beruntung bisa main di kandang sendiri seperti Italia, Inggris, Belanda dan Jerman.

Editor: DionDBPutra
AFP/JOHN THYS
Penyerang Timnas Belanda, Memphis Depay, beraksi lawan Polandia pada laga UEFA Nations League di Stadion Johan Cruyff Arena, Amsterdam, 4 September 2020. Stadion Johan Cruyff merupakan satu di antara 11 venue Euro 2020. 

TRIBUN-BALI.COM - Pertama dalam sejarah kejuaraan sepak bola antarnegara Eropa, turnamen berlangsung di 11 negara.

Ada beberapa negara terkemuka dalam sepak bola beruntung bisa main di kandang sendiri seperti Italia, Inggris, Belanda dan Jerman.

Sejauh ini 11 kota penyelenggara itu telah siap menggelar pertandingan Euro 2020.

Sebelas kota tersebut yaitu Roma, Amsterdam, Baku, Bucharest, Budapest, Copenhagen, Glasgow, Muenchen, Saint Petersburg, Sevilla, dan London.

Gara-gara pandemi Covid-19 pada tahun 2020, pelaksanaan Euro ditunda hingga 2021 dan akan diadakan dari 11 Juni hingga 11 Juli 2021.

Baca juga: Pemain Bintang yang Hanya Jadi Penonton di Euro 2020, Dari Lingard Sampai Erling Haaland 

Baca juga: Uji Coba Euro 2020 - Spanyol Hajar Lituania, Anak Zlatan Ibrahimovic Cetak Satu Gol

Sebanyak 51 pertandingan akan dimainkan dalam rentang 31 hari, dengan 24 negara bersaing untuk memperebutkan trofi Henri Delaunay.

Pertandingan pertama sekaligus menjadi ajang pembukaan pesta olahraga terbesar pertama setelah pandemi akan digelar di kota Roma, Italia, Jumat malam atau Sabtu 12 Juni 2021 waktu Indonesia.

Stadion tempat digelarnya pertandingan pertama adalah Olimpico yang merupakan kandang bagi tim ibu Kota Italia, AS Roma dan Lazio.

Olimpico akan menjadi tempat digelarnya laga pembukaan antara Italia menghadapi Turki, Jumat 11 Juni 2021 waktu setempat atau Sabtu WIB. Kick off dimulai pukul 03.00 Wita.

Sejalan dengan protokol kesehatan yang berlaku, stadion Olimpico yang berkapasitas 70.634 penonton akan menampung 25 persen dari total kapasitasnya atau sekitar 17.659 orang.

Roma juga akan mengadakan dua pertandingan Grup A lainnya saat Italia menghadapi Swiss dan pertandigan Italia menghadapi Wales ditambah pertandingan perempat final.

Di antara venue penting yang akan menjadi tuan rumah Euro 2020 adalah Stadion Wembley.

Stadion berkapasitas 90 ribu penonton itu akan digunakan untuk pertandingan di Grup D, fase 16 besar, semifinal, serta final Euro 2020.

Stadion Wembley hanya boleh menampung 22.500 suporter atau 25 persen dari kapasitas maksimal.

Inggris berencana mengakhiri semua peraturan Covid pada 21 Juni. Namun, untuk mereka tampaknya masih akan menerapkan pembatasan penonton sekalipun di laga final.

Sebuah zona penggemar berkapasitas 12.500 di Trafalgar Square akan dibuka untuk pertandingan Inggris, serta laga semifinal dan final, tetapi hanya penggemar dengan tiket yang akan diterima. Pengujian Covid tidak diperlukan untuk zona penggemar.

Ini menyebabkan Dr Sakthi Karunanithi, direktur kesehatan masyarakat di Inggris, menggambarkan zona penggemar sebagai potensi tempat terjadinya penyebaran besar-besaran, kecuali jika penonton dites dulu sebelum masuk.

Dalam hal mengakses stadion untuk pertandingan, setiap tempat memiliki persyaratan tes yang berbeda untuk para penggemar.

Misalnya di Budapest, tiket pertandingan yang valid dan tes negatif atau bukti vaksinasi diperlukan untuk mendapatkan gelang Covid-19.

Secara keseluruhan, pemegang tiket akan diberikan slot waktu 30 menit untuk memasuki stadion, dengan pemeriksaan suhu atau tes Covid cepat, tergantung pada tempatnya.

Itu berarti beberapa penggemar bisa berada di dalam venue tiga jam sebelum kickoff.

Selain dua stadion (Olimpico dan Wembley) itu, laga Euro 2020 juga akan digelar di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Olympic Stadium di Kota Baku, Arena Nationala Bucharest, Puskas Arena Budhapest, Parken Stadium Copenhagen, Hampden Park Glasgow, Allianz Arena Muenchen, Krestovsky Stadium Saint Petersburg, dan La Cartuja Sevilla.

Di antara deretan stadion itu hanya satu stadion yang bisa digunakan 100 persen atau boleh menampung kapasitas penonton secara penuh yaitu Pukas Arena, Budapest, Hungaria.

Arena lainnya termasuk Amsterdam, Baku, Bucharest, Kopenhagen, Glasgow, London, Munich, Roma, Saint-Petersburg, dan Sevilla akan mengizinkan penonton untuk mengisi antara 25, 33, hingga 50 persen dari total kapasitas penontonnya.

Karena pandemi Covid-19 dan pembatasan pertemuan publik, banyak tempat turnamen tidak dapat beroperasi dengan kapasitas penuh. UEFA meminta setiap tuan rumah untuk menyusun rencana bersama dengan pemerintah lokal/nasional dan otoritas kesehatan.

Tuan rumah diberi tenggat waktu sejak 7 April 2021 untuk mengomunikasikan rencana mereka dengan UEFA.

Pada 9 April, UEFA mengumumkan bahwa delapan tuan rumah turnamen telah mengkonfirmasi kapasitas stadion mereka, mulai dari 25% hingga 100%.

Pada 14 April, UEFA mengumumkan bahwa Roma juga telah mengkonfirmasi kapasitas tempatnya.

Dublin dan Bilbao dicoret dari daftar kota tuan rumah karena tidak dapat memastikan berapa jumlah penonton yang bisa hadir.

Terlepas dari masih terjadinya pandemi, presiden UEFA Aleksander Ceferin bersikap optimistis. Dia yakin Euro 2020 akan aman digelar.

"Ini akan menjadi kesempatan sempurna untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Eropa sedang beradaptasi. Eropa hidup dan merayakan kehidupan. Eropa kembali," katanya dikutip AFP.

Ilustrasi paling jelas adalah penyelenggaraan turnamen di Budapest di mana Puskas Arena baru yang berkapasitas 68.000 tempat duduk akan penuh sesak penonton.

Kekhawatiran Covid-19 menyebabkan UEFA mengizinkan tim peserta untuk menyiapkan 26 pemain dari sebelumnya 23 pemain.

Pada hari Minggu 6 Juni 2021, kapten Spanyol, Sergio Busquets dinyatakan positif Covid-19 dan meninggalkan tempat latihan mereka.

Busquets harus dikarantina selama 10 hari, membuatnya absen dari pertandingan pembuka Spanyol melawan Swedia di Sevilla pada 14 Juni 2021.

Itu terjadi setelah Belanda mengeluarkan kiper Jasper Cillessen dari skuat mereka karena tes positif.

"Kami tidak tahu berapa lama sampai dia 100 persen fit kembali. Saya tidak ingin mengambil risiko dalam hal itu," kata pelatih Belanda, Frank de Boer. (Tribun Network/mba)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved