Berita Bangli
Satwika Bersyukur PMI Asal Bali Kembali Berlayar; Sudah 1,5 Tak Ada Penghasilan, Ada Jualan Juice
Satu setengah tahun lamanya para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali menganggur akibat merebaknya pandemi Covid-19.
Penulis: Muhammad Fredey Mercury | Editor: Komang Agus Ruspawan
TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Satu setengah tahun lamanya para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali menganggur akibat merebaknya pandemi Covid-19.
Kini para PMI kembali mendapatkan kabar baik, setelah kembali dibukanya pelayaran,
Salah satu PMI asal Bangli I Nengah Satwika pun mengaku bersyukur dan bahagia.
Kendati dirinya belum berangkat, setidaknya beberapa rekan PMI asal Bali lainnya telah lebih dulu berangkat.
“Kalau di Bali itu sekarang setidaknya sudah 600 orang berangkat sejak akhir bulan Mei. Seluruhnya (bekerja) di kapal,” ungkapnya saat ditemui Kamis 10 Juni 2021.
Baca Juga: Kabar Baik Bagi PMI Asal Bali, Sampai Juni 2021 Ini Sudah 2.702 Orang “Pesiar” Kembali Berlayar
Baca Juga: PMI Asal Bali Kadek Agus Sagita Tak Sabar Nikmati Gaji Lagi, Namun Keluhkan Biaya Swab Test Mandiri
Satwika hingga kini masih menunggu jadwal keberangkatan.
Informasi yang ia dapatkan, dari 28 kapal milik perusahaan Carnival Cruise baru tiga kapal yang berlayar.
“Kalau saya, mudah-mudahan bulan depan atau dua bulan lagi (berangkat),” harap Satwika, yang berasal dari Desa Kubu, Bangli, ini.
Sembari menunggu jadwal keberangkatan, pria yang telah bekerja 22 tahun di kapal pesiar ini menyarankan agar para PMI lainnya memenuhi kebutuhan dokumen yang dibutuhkan.
Sehingga saat job letter sudah datang, tidak kalang kabut dan tinggal mengurus kebutuhan swab saja.
Beberapa dokumen yang bisa dipersiapkan sebelum keberangkatan antara lain perpanjangan passport, buku pelaut, Basic Safety Training (BST), serta medical.
“Soalnya kan cukup lama mengurus kebutuhan dokumen. Seperti medical, karena sudah 1,5 tahun tidak berangkat rata-rata rekan PMI di Bangli (masa berlaku) medicalnya sudah mati. Bayangkan ribuan orang bersamaan ngurus (medical),” kata Satwika.
“Makanya kalau dilihat klinik Padma Bahtera, Denpasar, sampai penuh. Itu rekan yang rumahnya jauh sampai rela datang jam 3 pagi untuk mencari nomor antrean. Karena koutanya hanya 100 orang per hari,” ungkapnya.
Baca Juga: Ribuan PMI Asal Bali Sudah Berangkat Bekerja Kembali ke Luar Negeri, Dewan Bali Sambut Positif
Selama 1,5 tahun tidak ada pelayaran dan menganggur, menurut Satwika sangat memberatkan bagi para PMI asal Bali.
Tak sedikit PMI yang mencari pekerjaan lain untuk menafkahi keluarga.
Kata Satwika, beberapa di antaranya ada yang sampai jualan juice di jalan, ada yang menjadi tukang, dan sebagainya.
“Bayangkan 1,5 tahun tidak ada penghasilan. Mungkin tiga bulan pertama mereka masih bisa bertahan, namun selanjutnya sangat berat,” tuturnya.
Satwika pun melakoni pekerjaan lain selama tidak berlayar.
“Kalau saya membantu usaha catering milik kakak,” ujar pria berbadan tinggi besar ini.
Sebelumnya diberitakan, setelah hampir satu setengah tahun menganggur akibat pandemi Covid-19, kini Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Bali sudah kembali berangkat bekerja ke luar negeri.
Ini merupakan kabar baik bagi PMI asal Bali, khususnya yang bekerja di kapal pesiar, karena sudah bisa kembali berlayar.
Bahkan, hingga Kamis 10 Juni 2021 ini, sebanyak 2.702 orang PMI asal Bali telah berangkat untuk bekerja ke kapal pesiar.
“Yang sudah berangkat per-data hari ini sebanyak 2.702 PMI,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, Ida Bagus Ngurah Arda, saat dikonfirmasi, Kamis 10 Juni 2021.
Jumlah tersebut menurutnya relatif masih sedikit dari total PMI asal Bali yang dulu dipulangkan karena pandemi Covid-19.
“Kalau yang dipulangkan dulu ada 15.742 orang,” ujar dia.
Meski begitu, pihaknya menyambut baik keberangkatan para PMI asal Bali tersebut.
Pasalnya, hal ini seperti secercah harapan bagi masyarakat Bali yang selama ini keadaan ekonominya terpuruk akibat hantaman pandemi. (*)