Pura di Bali

Kisah Angker Pura Goa Sudamala di Selat Karangasem, Bila Terkena Desti Hingga Cetik Bisa Disembuhkan

Pancoran pertama terletak paling selatan, atau dikiri dari pintu masuk pura adalah pancoran Naga Taksaka.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/AA Seri Kusniarti
Pura Goa Sudamala 

Kemudian apabila ada yang berani menebang bambu baik siang ataupun malam. Tiba-tiba akan ada atau bertemu dengan naga dan hal lainnya. Sebab memang wilayah tersebut angker.

Jero mangku menjelaskan bahwa ada Tirta Empul di goa tersebut.

 Namun sayangnya goa tersebut sudah tertimbun oleh tanah longsor.

Tirta itu asal muasalnya dari Desa Muncan. Goa itu di jalan tepat sebelum palinggih Ida Bhatara Dalem Bungkut.

Apalagi ada kisah, dahulu ada tiga orang yang salah berbicara. Lalu hanyut karena tiba-tiba ada air bah. Dua orang ditemukan sementara satu orang hilang entah kemana hingga saat ini.

"Padahal airnya dangkal dan tidak terlalu besar," imbuhnya.

Airnya dari tengah hutan di dekat Dalem Bungkut. Yang termasuk ke dalam wilayah, Desa Muncan, Taman Dharma dan Padang Aji.

"Ada cakangan mati tidak ada airnya," jelas jero mangku.

Lokasi air bah di depan palinggih itu, ada dua airnya dari kiri kanan lurus hanya tidak ada air. Di sana angker tidak boleh bicara sembarangan.

"Goa Sudamala adalah untuk metamba, saya ngiring Dalem Dukuh Sakti. Di daerah Ratu Bagus di atas. Pura Dalem Dukuh Sakti memang sudah ratusan tahun ada pohon besar taru menep. Nah saya ngiring di sana. Dengan pawisik maka disuruh membangunkan Goa Sudamala ini," jelasnya.

Kebetulan rumah jero mangku berada tepat di atas area goa.

Baca juga: Cuntaka dan Tata Tertib Masuk Pura Dalam Hindu Bali, Ini yang Boleh Dan Tidak Boleh 

Ia mengatakan saat Kajeng Kliwon Uwudan banyak yang sembahyang ke sana. Sementara untuk pujawalinya adalah Sugihan Manik Bali.

"Setiap Kajeng Kliwon Enyitan nyambleh. Kalau Kajeng Kliwon Uwudan saya nyambleh di rumah di Jero," ujarnya.

Namun malukat tetap di Goa Sudamala.

Sebenarnya awal cikal bakal panglukatan, ada di jero. Kemudian dipindahkan dengan membangkitkan Naga Taksaka, Naga Basuki, dan Naga Anantaboga.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved