Berita Gianyar
Berada Tepat di Belakang Pasar Blahbatuh Gianyar, Rumah Gung Alit Ikut Disapu Si Jago Merah
Gung Alit mengatakan bahwa sebanyak tujuh kamar yang ada di dalam rumahnya dan satu merajan ikut terbakar.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Wema Satya Dinata
Adapun klaster yang dimaksudkan ini adalah, pedagang toko, los, kios dan pelataran.
Baca juga: UPDATE: Bantu Pedagang Pasar Blahbatuh, Bupati Gianyar Siapkan Bantuan Rp 750 Ribu hingga Rp 3 Juta
Dimana untuk jumlah bantuan dana tersebut, Mahayastra mengatakan, minimal mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup satu sampai dua bulan.
Selain bantuan dari Pemkab Gianyar, Mahayastra juga menyebutkan Gubernur Bali, Wayan Koster, menyampaikan keprihatinan terhadap musibah ini.
"Tadi kita sempat telepon Gubernur, kita sampaikan dan saya laporkan terkait kejadian ini. Pak Gubernur prihatin, dan saat ini sedang merapatkan dengan Sekda. Kiranya nanti akan memberikan bantuan kepada para pedagang. Tapi itu belum bisa dipastikan, karena beliau masih rapat," ujarnya.
"Namun yang jelas skema bantuan kita, pedagang tokonya dan kiosnya, minimal untuk mereka bisa hidup 1-2 bulan, besaran yang kita rancang, yang punya toko sekitar Rp 3 juta per orang. Los atau kios Rp 2 juta per orang, sedangkan pedagang di plataran Rp 750 ribu per orang. Sebab yang di pelataran ini masih bisa menyelamatkan beberapa barangnya," imbuhnya.
"Sumber dana bantuannya dari dana bantuan tidak terduga, yang nilainya sekitar Rp 5 miliar. Memang kondisi kita saat ini sedang sulit. Namun dana ini memang disiapkan untuk musibah seperti ini," tandasnya.
Selain membahas soal bantuan, pihaknya juga membahas terkait relokasi para pedagang.
Dimana dalam hal ini pihaknya memiliki dua opsi.
Yakni bekas pasar relokasi pedagang Pasar Seni Sukawati di Lapangan Sutasoma, Sukawati dan Pasar Yadnya Blahbatuh yang berada di barat pasar yang terbakar saat ini.
"Di pasar Sutasoma kan ada 700 kios. Sementara kita hanya memerlukan 247 kios untuk relokasi pedagang ini. Ada juga Pasar Yadnya Blahbatuh. Pak Bendesa Blahbatuh menyiapkan lahan lagi lahan 25 are di belakang Pasar Yadnya. Di sana juga kita bisa bangun untuk relokasi. Itu tanah milik desa adat, dan warga di sana juga sudah setuju," ujarnya.
"Sekarang mana yang akan dipakai, tempatnya kita survei dulu, kita juga sedang siapkan anggaran untuk pemindahan itu. Karena pemindahan dan pembangunan pasar relokasi itu butuh biaya yang besar juga. Target kita adalah secepatnya, mungkin satu atau dua bulan sudah bisa digunakan," ujarnya.
Baca juga: Tak Sempat Selamatkan Dagangan dari Kebakaran Pasar Blahbatuh, Wayan Ajin : Sudah Ludes Semua
Terkait apakah pasar yang terbakar ini akan diperbaiki, Mahayastra belum bisa memastikan.
Namun ia mengungkapkan, sebelum musibah ini terjadi, pihaknya sejak dulu ingin menjadikan lahan di pasar lama ini untuk taman, yang berisi patung Kebo Iwa dan Gadjah Mada yang bergandengan tangan, sebagai simbol kejujuran, kepolosan, kekuatan dan kecerdasan.
Meskipun sempat memikirkan untuk membuat taman, namun Mahayastra menegaskan, kebakaran yang terjadi ini tidak ada sangkut pautnya dengan Pemda.
Dimana kebakaran tersebut murni sebuah musibah.
"Tidak ada seperti itu (konspirasi), mana ada masyarakat yang berpikiran seperti itu. Kita tahu orang Gianyar itu lurus-lurus saja, tulus, tidak ada saya dengar ada tudingan seperti itu. Apalagi selama ini masyarakat dan pihak puri sudah menyetujui itu dipakai untuk taman," tandas Mahayastra. (*).
Artikel lainnya di Berita Gianyar