Korea Utara

Kim Jong Un Terlihat Lebih Kurus Menimbulkan Spekulasi Bahwa Dia Sakit

Masalah kesehatan Kim memang menjadi perhatian dunia karena dia belum secara terbuka menunjuk penerus kepemimpinan Korea Utara ( Korut).

Editor: DionDBPutra
Korean Central News Agency/Korea News Service
Foto yang disediakan pemerintah Korea Utara, nampak Pemimpin Kim Jong Un berpidato dalam pertemuan Partai Buruh Korea di Pyongyang, pada 15 Juni 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, PYONGYANG - Penampilan fisik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam foto yang beredar belum lama ini, terlihat lebih kurus dan ramping dibanding sebelumnya.

Associated Press melaporkan, kurusnya pria berusia 37 tahun itu memunculkan spekulasi baru terkait kesehatannya. Dia disebut sedang menderita sakit.

Masalah kesehatan Kim memang menjadi perhatian dunia karena dia belum secara terbuka menunjuk penerus kepemimpinan Korea Utara ( Korut).

Penerus Kim akan mengemban tugas mengendalikan program nuklir mutakhir yang menargetkan Amerika Serikat ( AS) dan sekutunya.

Baca juga: Kim Jong Un Perintahkan Tangkap Burung Merpati dan Kucing karena Dianggap Membawa Covid-19

Baca juga: Kim Jong Un Larang Penggunaan Obat China Setelah Pejabat Senior Korea Utara Tewas

Korut tidak pernah terbuka tentang cara kerja internal kepemimpinannya selama setahun terakhir.

Situasi tersebut ditambah wabah virus corona yang diyakini menjangkit Korut, semakin memunculkan banyak spekulasi.

Dalam foto yang diterbitkan media pemerintah baru-baru ini, termasuk yang diterbitkan pada Rabu 16 Juni 2021, berat badan Kim terlihat turun cukup banyak.

Tali jam tangan mewahnya lebih kencang. Wajahnya pun lebih tirus. Beberapa pengamat mengatakan, dia mungkin kehilangan berat sekitar 10 kilogram.

Kim, yang punya tinggi badan sekitar 170 sentimeter, sebelumnya memiliki berat 140 kilogram.

Analis senior di Institut Korea untuk Unifikasi Nasional Seoul, Hong Min, membantah dugaan Kim terserang penyakit.

Menurutnya, penurunan berat badan suami Ri Sol-ju ini tampaknya lebih karena upaya untuk meningkatkan kesehatannya. Bukan tanda-tanda menderita penyakit.

“Kalau dia mengalami masalah kesehatan, dia tidak akan keluar di depan umum untuk mengadakan rapat pleno Komite Sentral Partai Buruh,” kata Hong.

Rapat pleno Korut adalah sebuah konferensi politik besar yang diperkirakan akan berlangsung dua hingga tiga hari.

Tak mungkin pria yang resmi menjabat jadi presiden Korut pada 2011 ini, mendatangi rapat panjang itu dengan kondisi sakit.

Kim Jong Un yang dikenal sebagai peminum dan perokok berat, memang berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit jantung.

Ayah dan kakeknya, yang memerintah Korea Utara sebelum Kim, meninggal karena masalah jantung.

Para ahli juga sempat mengatakan bahwa berat badan Kim sebelum ini, berpotensi tingkatkan penyakit kardiovaskular.

Buka Rapat Partai Buruh

Kegiatan terbaru Kim Jong Un adalah membuka rapat penting Partai Buruh Korea dengan beragam isu yang menjadi perhatiannya.

Menurut media pemerintah, pertemuan itu untuk membahas situasi terkini, kekurangan pangan, maupun upaya menangani Covid-19.

KCNA melaporkan, pertemuan di aula Komisi Sentral digelar untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang tertunda.

"Pertemuan ini penting demi meningkatkan ekonomi, kehidupan masyarakat, dan memutuskan isu di tengah kondisi mengerikan," kata KCNA.

Dalam agenda tersebut, Kim Jong Un mengatakan situasi pangan di Korea Utara kini semakin mengkhawatirkan.

Dilansir Yonhap Rabu 16 Juni 2021, sektor pertanian gagal memenuhi target panen karena badai pada tahun lalu.

"Beliau menekankan rapat besar ini diperlukan untuk membuat solusi secara positif," demikian laporan KCNA. Kim juga meminta gugus tugas Korea Utara untuk mempertahankan kinerja bagus mereka menangani pandemi Covid-19.

Mereka diminta untuk membuat ekonomi yang menjadi acuan untuk mengatasi situasi tak menguntungkan karena wabah. Kim juga menyebut pertemuan tersebut untuk membahas "situasi dunia terkini dan bagaimana cara mereka menyikapinya".

Pemimpin generasi ketiga Dinasti Kim itu tak menyebut apakah Amerika Serikat (AS) ataukah tetangganya, Korea Selatan. Pertemuan ketiga dalam tahun ini menjadi perhatian karena Pyongyang mengungkap kebijakannya kepada AS maupun Korea Selatan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Korsel Moon Jae-in sepakat untuk mengejar langkah diplomasi demi terciptanya denuklirisasi Semenanjung Korea.

Berita lain terkait Korea Utara

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Penampilan Terbaru Kim Jong Un Lebih Kurus, Terserang Penyakit?


Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved