Berita Klungkung

Pasar di Klungkung Masih Minim APAR, Sugianta: Hydrant Saat Ini Masih di Pasar Semarapura

Pasar di Klungkung, Bali, sampai saat ini masih minim tersedianya Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Petugas Pemadam Kebakaran Klungkung saat mengecek APAR (Alat Pemadam Api Ringan) di setiap Ruangan di Kantor Setda Klungkung beberapa waktu lalu. Sampai saat ini masih minim apar APAR pada pasar di Klungkung - Pasar di Klungkung Masih Minim APAR, Sugianta: Hydrant Saat Ini Masih di Pasar Semarapura 

TRIBUN-BALI.COM, SEMARAPURA - Pasar di Klungkung, Bali, sampai saat ini masih minim tersedianya Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Padahal ketersediaan sarana penunjang seperti APAR, sangat penting untuk mencegah kebakaran besar seperti yang terjadi di Pasar Blahbatuh, Gianyar, Bali, Selasa 15 Juni 2021.

Kepala UPT Pasar Klungkung, I Komang Sugianta mengatakan, jumlah APAR yang tersedia di pasar berjumlah 15 unit.

Itu pun tersebar di empat pasar yang dikelola Pemkab Klungkung, seperti Pasar Galiran, Pasar Semarapura, Pasar Mentigi Nusa Penida, dan Pasar Kusamba.

Baca juga: Pendapatan Naik, Laba Malah Turun, DPRD Denpasar Soroti Kinerja PDAM dan Perumda Pasar

"Sementara karena keterbatasan anggaran, kita eksistensi ada 15 tabung APAR. Itu tersebar di Pasar Semarapura, Galiran, Kusamba dan Mentigi," ujar Komang Sugianta, Kamis 17 Juni 2021.

Selain sarana penunjang seperi APAR yang masih minim, sampai saat ini baru satu pasar, yakni di Pasar Semarapura yang tersedia hydrant untuk lokasi suplai air jika terjadi kebakaran.

Sementara tiga pasar lainnya tidak tersedia hydrant.

"Hydrant saat ini masih di Pasar Semarapura saja, dan sampai saat ini kami pastikan berfungsi. Tahun ini akan kami usulkan pemeliharaan utilitas tersebut," ungkap Sugianta.

Menurutnya, pencegahan kebakaran juga sudah dilakukan oleh pihak pengelola pasar.

Mulai dari ketersediaan APAR, dan pemantauan rutin dari pihak keamanan pasar terkait hal-hal yang potensi sebabkan kebakaran, seperti dupa yang masih menyala dan kompor milik pedagang.

"Instalasi pun kami tetap lakukan pemantauan dan segera kita tangani begitu ada laporan dari masyarakat," ungkapnya.

Sementara, Kasatpol PP dan Damkar Klungkung, I Putu Suarta menjelaskan, ada beberapa hal yang menurutnya perlu menjadi perhatian terkait potensi kebakaran di pasar.

Terutama instalasi listrik di setiap kios atau los pedagang.

Apalagi sebagian besar kejadian kebakaran, termasuk di pasar terjadi karena konsleting listrik.

"Saya masih perhatikan banyak pedagang yang menggunakan cok atau steker listirk yang bercabang. Jadi satu steker dipakai untuk lampu, kipas angin, radio. Ini yang berbahaya dan rentan menimbulkan konsleting," ungkap Suarta.

Baca juga: Tak Sempat Selamatkan Dagangan dari Kebakaran Pasar Blahbatuh, Wayan Ajin : Sudah Ludes Semua

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved