Berita Karangasem
Realisasi Pembangunan Jembatan di Bukit Galah Karangasem Capai 72 Persen
Realisasi pembangunan jembatan penghubung dari Desa Adat Bukit Galah menuju Desa Yeh Kori mencapai sekitar 72 persen
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Realisasi pembangunan jembatan penghubung dari Desa Adat Bukit Galah, Sebudi, Kecamatan Selat menuju Desa Yeh Kori, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, yang dibangun TNI melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) mencapai sekitar 72 persen.
Dandim 1623 Kabupaten Karangasem, Letkol Inf. Bima Santosa mengatakan, pengerjaan pembangunan jembatan sudah hampir mencapai 72 persen.
Rencananya pembangunan dilakukan selama 1 bulan setelah dibuka TMMD.
"Pengerjaan baru 72 persen,"kata Bima Santosa, Selasa 15 Juni 2021 kemarin.
Baca juga: PLN Dukung Langkah Pemkab Karangasem Bentuk Perusda untuk PLTS Kubu
Beberapa kendala ditemukan selama proses pengerjaan jembatan, diantaranya masalah cuaca.
Mengingat jembatan yang dibangun berada di tengah aliran sungai.
Seandainya turun hujan, otomatis pengerjaan akan terhambat.
Material yang datang dari hulu akan menimbun senderan jembatan.
Pihaknya berharap cuaca terus bersahabat, sehingga pengerjaannya bisa maksimal, lancar, dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Apalagi cuaca saat ini sering berubah-ubah.
"Sekarang cuaca bersahabat, dan pengerjaannya akan dimaksimalkan,"tambah Letkol Inf. Bima Santosa setelah membuka TMMD.
Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Arthadipa, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan TNI melalui program TMMD.
Politisi asal Sangkan Gunung mengatakan, program TMMD mampu mempercepat pembangunan terutama di desa terpencil dan terisolir di Karangasem, Bali.
"Kegiatan ini membantu warga yang selama ini kesulitan akses jalan. Kegiatan ini sangat penting untuk hidupkan ekonomi, dan pendidikan. Anak-anak dari Bukit Galah kebanyakan bersekolah di wilayah Yeh Kori. Dengan dibangunnya jembatan ini, perjalanan mereka akan jauh lebih aman,"ungkap Arthadipa.