Berita Gianyar
Antisipasi Pedagang Pasar Blahbatuh Jadi Pedagang Liar, DPRD Percepat Pembangunan Pasar Relokasi
Komisi II DPRD Gianyar meninjau kondisi Pasar Umum Blahbatuh, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali, Jumat 18 Juni 2021.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Yakni, Pasar Yadnya Blahbatuh dan sejumlah tanah yang berada di belakang Pasar Yadnya, terdiri dari tanah Desa Adat Blahbatuh seluas 18 are, tanah Puri Agung Blahbatuh seluas 12 are, dan 24 are tanah warga.
Pihaknya pun berterima kasih, karena dalam penggunaan tanah-tanah yang berada di belakang Pasar Yadnya tersebut tidak memerlukan biaya.
Sebab pemilik tanah telah memberikan tanahnya untuk dipinjam pakai.
Namun terkait tanah seluas 24 are tersebut, kata dia, hanya digunakan untuk menampung para pedagang sebelum pasar relokasi sementara selesai didirikan.
Pasar relokasi sementara ini akan menggunakan tanah Puri Agung Blahbatuh dan tanah Desa Desa Adat Blahbatuh.
Pedagang yang nantinya ditampung di dua tempat ini adalah pedagang kios dan toko.
Sementara untuk pedagang pelataran, saat ini sebanyak 80 orang sudah ditampung di Pasar Yadnya.
Baca juga: UPDATE: Bantu Pedagang Pasar Blahbatuh, Bupati Gianyar Siapkan Bantuan Rp 750 Ribu hingga Rp 3 Juta
Pembangunan pasar relokasi sementara ini, Sana memperkirakan tidak membutuhkan biaya besar.
"Kebetulan kita punya bekas pasar relokasi pedagang Pasar Seni Sukawati di Lapangan Sutasoma. Sekarang pedagang di sana sudah kembali ke pasar baru, dan lapangannya akan dikembalikan ke kondisi aslinya."
"Maka, material pasar relokasi itu akan dimanfaatkan untuk membangun pasar relokasi sementara pedagang Pasar Blahbatuh. Jadi ini juga untuk efisiensi anggaran di tengah krisis," ujarnya.
Langkah cepat ini dilakukan, karena pihaknya tidak ingin para pedagang Pasar Blahbatuh yang sebelumnya berjasa dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Gianyar, justru terkatung-katung, dan menjadi pedagang liar yang menggangu ketertiban umum.
"Kalau menjadi pedagang liar, ini akan menggangu kenyamanan dan keamanan. Makanya kita ambil tindakan cepat ini."
"Selain itu, kami juga ingin para pedagang tidak kehilangan musim ngaben, mengingat saat ini merupakan musim yang seharusnya mereka sedang panen rezeki," tandasnya. (*)