Buaya Muara Ditemukan di Sungai Pantai Lebih, BKSDA Menduga Sengaja Dilepas Oknum
Dimana awalnya ia mengira itu merupakan biawak. Namun saat dicermati, ternyata itu merupakan seekor buaya.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Petugas BKSDA Bali dan BPBD Gianyar, menindak lanjuti laporan adanya buaya di muara sungai Pantai Lebih, Desa Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa 22 Mei 2021 pagi.
Dimana petugas saat ini sedang berusaha memancing buaya besar tersebut keluar menggunakan bebek.
Informasi dihimpun Tribun Bali, buaya tersebut pertama kali ditemukan oleh pemancing pada Senin 21 Juni 2021.
Dimana awalnya ia mengira itu merupakan biawak. Namun saat dicermati, ternyata itu merupakan seekor buaya.
Diperkirakan ukuran buaya ini berukurang lebih dari satu meter.
Melihat hewan langka dan buas tersebut, pemancing itu lantas mengabadikannya lewat layar handphone, lalu disebarkannya ke teman-temannya.
Tak sampai lama, informasi tersebut pun sampai ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar.
Lalu ditindak lanjuti bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali.
Kepala SKW II BKSDA Bali, Sulistyo Widodo mengatakan bahwa jika dilihat dari foto, buaya tersebut merupakan jenis buaya muara atau crocodylus porosus.
Namun, kata dia, berdasarkan data yang dimiliki, di Bali tidak ada habitat buaya tersebut.
Karena itu, iapun menduga buaya tersebut dilepas liarkan oleh oknum.
"Diperkirakan buaya ini dipelihara dan dilepas oleh orang," ungkapnya.
Saat ini pihaknya sedang melakukan upaya penangkapan buaya tersebut dengan memancingnya menggunakan bebek.
Penangkapan pun dilakukan oleh petugas yang sudah ahli karena ada teknik khususnya agar tidak diserang oleh buaya tersebut.
"Biasanya kita juga menggunakan perangkap yang menggunakan boks lalu diisi pakan atau dilakukan dengan cara dijaring dikasi umpan dan dilepas jaringnya," imbuhnya.
Pihaknya memperkirakan buaya itu, lebih dari satu meter.
"Apabila dilihat dari sisiknya diperkirakan berusia 1,5 tahun," ujarnya. (*)