Berita Bali
Dugaan Pencurian Umur Pemain SSB Asyfa PMB, Panpel PS Ungasan League Telusuri dan Siapkan Keputusan
Keberatan tim-tim kelompok usia (KU) 11 tahun atas dugaan pencurian umur oleh tim Asyfa PMB
Penulis: Marianus Seran | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, Marianus Seran
TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Keberatan tim-tim kelompok usia (KU) 11 tahun atas dugaan pencurian umur oleh tim Asyfa PMB pada kompetisi usia dini SSB PS Ungasan League 2021 akhirnya mendapat atensi panitia pelaksana.
Panpel langsung bergerak menelusuri data dan fakta keberatan yang disampaikan tim peserta terkait dugaan pencurian umur yang dilakukan pemain SSB Asyfa PMB berinisial I Made AD.
Keputusan dari Panpel terhadap tim Asyfa PMB akan disampaikan secepatnya.
Panitia Pelaksana SSB PS Ungasan League 2021, I Wayan Ardita saat dikonfirmasi Tribun Bali melalui saluran telepon Rabu 23 Juni 2021, menyatakan masih menelusuri data-data terkait keberatan tersebut.
Baca juga: Ini Jadwal Laga Uji Coba Persib Bandung vs Sriwijaya FC di Stadion GBLA
Menurut dia, panitia juga sudah menyiapkan keputusan terkait hal ini.
"Sebelum kami lanjutkan ini, kami sudah proses ya, nanti juga ada kok keputusannya. Kami sudah siapkan di panitia," tegasnya.
Sementara itu, pelatih tim Asyfa PMB yang di telepon berulang kali sejak Selasa hingga Rabu pagi, tidak merespon.
Nada telepon berdering tanda masuk, namun tidak diangkat yang bersangkutan.
Pesan WhatsApp yang dikirim juga tidak dibalas.
Informasi yang dihimpun Tribun Bali, Rabu 23 Juni 2021, Panpel akan mengambil keputusan terhadap tim Asyfa PMB setelah semua data bukti terkumpul dan terkonfirmasi.
Sebelumnya diberitakan, dugaan praktek rekayasa atau pencurian usia masih terjadi di tingkatan sekolah sepak bola (SSB) di Bali.
Padahal fase ini merupakan peletakan dasar budi pekerti seperti sikap fair play, respect, sportifitas, kejujuran, kerja keras, solidaritas dan hal positif lainnya.
Sebaliknya yang terjadi, dugaan praktek pencurian usia disinyalir dilakukan oleh SSB Asyfa PMB pada kompetisi usia dini kelompok umur 11 tahun pada event SSB PS Ungasan League tahun 2021.
Kronologinya berdasarkan informasi yang diterima Tribun Bali, Selasa 22 Juni 2021, sejumlah tim yang berkompetisi di KU 11 tahun SSB PS Ungasan League 2021, menyayangkan tindakan pengurus SSB Asyfa PMB yang mendaftarkan pemain berinisial I Made AD dalam daftar susunan pemain.
Padahal pemain ini diduga telah berusia 12 tahun.
Pemain ini memang lolos dari pengawasan dan screening panitia pelaksana.
Karena saat itu, informasinya panitia hanya memeriksa bukti foto copi data pembanding berupa akte kelahiran yang dibawa pengurus Asyfa PMB.
Pemain ini juga diketahui bermain pada kompetisi berbeda di Stadion Debes Tabanan, pada kelompok usia 12 tahun.
Dia didaftarkan juga salah satu tim bernama Anker.
Saat itu, panitia pelaksana di Debes melakukan screening data berupa NIK kartu keluarga dan kartu identitas Anak (KIA) yang didaftarkan tim Anker.
Sejumlah tim yang ikut di kompetisi KU 11 Ungasan juga tampil pada event di Stadion Debes.
Mereka akhirnya menemukan fakta berbeda dari pemain berinisial I Made AD.
Berdasarkan no identitas I Made AD terbaca bahwa pemain usia dini ini lahir pada 16 Februari 2009 (12 tahun).
Sementara itu, even di SSB PS Ungasan League 2021, akte yang ditunjukkan Pengurus SSB Asyfa saat pemeriksaan berkas sebelum kompetisi, kabarnya akte kelahiran pemain bersangkutan lahir pada tahun 2010.
Praktek seperti ini menimbulkan protes dari beberapa tim lainnya.
Mereka menyayangkan pengurus SSB yang masih ingin melegalkan segala cara demi meraih juara ditingkatan usia dini.
"Kami sangat menyayangkan langkah ini diambil oleh teman-teman pembina di Asyfa," tegas Owner SSB Garuda Muda, Yu Senjaya Liem saat dikonfirmasi Tribun Bali.
Dia mengatakan, apa yang dilakukan Asyfa , jauh dari semangat fair play dan membangun sepakbola usia dini di Bali.
Baca juga: Dugaan Pencurian Umur Turnamen SSB, Yu Senjaya: Jauh dari Semangat Fair Play dan Pembinaan Usia Dini
Untuk diketahui, tim-tim peserta KU 11 juga keberatan karena apa yang dilakukan tim Asyfa PMB bertentangan dengan prinsip-prinsip dan nilai-nilai sepakbola yaitu fair play, dan respect yang dikampanyekan oleh FIFA.
Serta hal ini juga bertentangan dengan aturan-aturan, dan kesepakatan-kesepakatan yang telah disepakati pada saat technical meeting.
Situasi dan kondisi ini juga tentunya menimbulkan tekanan psikologis dan fisik yang berlebihan bagi siswa-siswa SSB ketika mereka saling berhadapan.
Kompetisi usia dini KU 11 ini telah berakhir.
Sistem pertandingan menerapkan kompetisi penuh atau semua tim bertemu.
Sebanyak 10 tim ambil bagian.
Keluar sebagai juara pada kategori usia ini, tim Asyfa PMB dengan torehan 20 poin dari enam menang, dua seri, dan satu kalah.
Peringkat kedua diduduki Garuda Muda Bali, dengan torehan lima menang, tiga seri, dan satu kali kalah.
Secara berurutan mulai dari peringkat ketiga hingga 10, ditempati Porba Nusantara, Putra Angkasa Kapal, Bali United Putih, Putra Perkanthi, Berlian Legian, Putra Mumbul, PS Ungasan B, dan PS Ungasan A. (*).
Kumpulan Artikel Sepakbola