Euro 2020
Jelang Babak 16 Besar Euro 2020, Poin Sempurna Bukan Jaminan Juara
TIGA tim di antara 24 peserta Euro 2020 berhasil lolos babak 16 Besar dengan meraih poin sempurna pada babak penyisihan grup
Di Euro 2016, Portugal lolos dari grup, finis ketiga dengan tiga hasil imbang dan tanpa kemenangan, sebelum akhirnya menjadi juara.
Pada tahun 2016, tidak ada tim yang berhasil mengumpulkan 9 poin di babak penyisihan grup, yang ironis karena turnamen 24 tim yang diperbesar seharusnya membuat babak grup kurang kompetitif.
Di era tiga poin untuk kemenangan, Euro 96 adalah satu-satunya turnamen lain yang tidak menghasilkan tim yang mendapat sembilan poin di grup.
Pada tahun-tahun lain, Jerman tersingkir di semifinal pada 2012, begitu pula Republik Ceko pada 2004.
Kroasia dan Belanda bahkan tidak sampai sejauh itu pada 2008.
Belanda dan Portugal mencapai semifinal, dan Italia final tahun 2000, tetapi Prancis akhirnya mengangkat trofi, meski kalah dari Belanda di babak penyisihan grup.
Pemenang Euro 2004 Yunani berhasil lolos dari penyisihan grup dengan hanya empat poin dan selisih gol nol, finis kedua di grup di atas Spanyol dengan selisih gol yang dicetak.
Ketika datang ke Piala Dunia, itu adalah cerita yang sama dengan hanya Brasil pada 2002 dan 1970, dan Prancis pada 1998 berhasil mendapatkan poin maksimal di babak penyisihan grup dan terus lolos hingga babak berikutnya hingga akhirnya mengangkat Piala Dunia.
Ini bisa jadi karena lebih mudah untuk mendapatkan poin maksimal di beberapa grup daripada di grup lain.
Tidak ada tim di Euro 2020 yang lolos begitu saja. Bagaimanapun, Makedonia Utara pernah mengalahkan Jerman dan Turki mengalahkan Belanda pada laga uji coba Maret 2021.
Tetapi pada saat yang sama, setiap tim di Grup F tentu lebih memilih grup yang dimiliki Italia, Belgia, dan Belanda.
Fase babak sistem gugur memberikan tantangan yang sama sekali berbeda dari penyisihan grup, di mana tidak kalah sama pentingnya dengan menang.
Sebisa mungkin mereka tetap bertahan di turnamen.
Dan jika Anda bisa melakukannya melalui hasil imbang tanpa gol dan adu penalti, maka itu lebih baik daripada menang 3-0 dalam satu pertandingan lalu kalah 1-0 di pertandingan berikutnya.
Menghadapi lawan tangguh di babak penyisihan grup dalam beberapa aspek bisa menjadi persiapan yang lebih baik untuk menghadapi babak sistem gugur daripada memiliki grup yang mudah.