Berita Denpasar
Tetap Optimis Pariwisata Bali Dibuka Juli Ini, Kadispar Bali Minta Warga Bali Bijak Dalam Bermedsos
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali masih tetap optimistis untuk pembukaan pariwisata Bali pada Juli 2021
Penulis: Ragil Armando | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali masih tetap optimistis untuk pembukaan pariwisata Bali pada Juli 2021.
Oleh sebab itu, Pemprov Bali meminta semua pihak, utamanya masyarakat Bali untuk ikut mendukung dan siap menerima kunjungan wisatawan.
Salah satunya adalah dengan bersikap bijak di media sosial atau medsos.
Hal ini seperti diungkap oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Bali, Putu Astawa, Kamis 24 Juni 2021.
Baca Juga: Penganiayaan Di Dusun Mundu Diklaim Tidak Direncanakan, Kuasa Hukum Ajukan Pledoi
Bahkan, Ia meminta dan berharap tidak ada postingan-postingan yang aneh ataupun yang tidak mengindahkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Ia juga meminta masyarakat Bali untuk tetap menerapkan prokes dengan ketat dan mengikuti aturan pemerintah.
“Kita harus tetap membangun citra pariwisata Bali ke orang lain dengan menunjukkan memang diri kita benar-benar siap akan menerima pariwisata internasional. Menunjukkan diri telah menerapkan prokes dengan baik, semua lini menerapkan prokes. Jangan abai dengan prokes, ikuti aturan pemerintah,” jelasnya.
Ia juga mencontohkan, salah satunya melalui sikap yang baik di media sosial.
Pihaknya meminta agar masyarakat Bali menjaga diri untuk tidak mengambil foto atau membuat postingan yang terkesan menjatuhkan image Bali.
“Ketika unggah foto ada banyak orang, padahal itu 10 orang, itu juga berpengaruh karena kelihatan berkerumun. Itu kesalahan ambil sudut pandang foto,” sambungnya.
Pun juga dengan dengan pintu-pintu masuk kedatangan wisatawan agar ada petugas di pintu masuk lebih cermat melakukan pengecekan, jangan sampai landai.
“Kemudian di tempat - tepat pariwisata misalnya hotel itu benar -benar menerapkan prokes dengan disiplin yang ditentukan dan sesuai CHSE. Cara menerima, menghandle wisatawan, dan orang yang datang harus mengikuti aturan,” tegas Astawa.
Sedangkan saat ini telah berlangsungnya Work From Bali (WFB) sudah perlahan terdapat pergerakan menurutnya.
Beberapa hotel juga sudah beroperasi, transportasi dipergunakan dan perekonomian di Bali telah berjalan.