Berita Jembrana
Alokasi Anggaran Infrastruktur Jembrana Ditunda untuk Tangani Covid-19
Melonjaknya kasus Covid-19 di Jembrana, Bali membuat Pemerintah Kabupaten Jembrana memutar otak.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA- Melonjaknya kasus Covid-19 di Jembrana, Bali membuat Pemerintah Kabupaten Jembrana memutar otak.
Akhirnya, alokasi anggaran APBD yang seharusnya ditujukan untuk pembangunan infrastruktur ditunda sementara.
Misalnya saja, anggaran untuk pembangunan Mall Pelayanan Publik.
Hal ini disampaikan Bupati Jembrana, I Nengah Tamba, Jumat 25 Juni 2021 usai rapat hasil percepatan vaksinasi Jembrana.
Bupati I Nengah Tamba mengatakan bahwa Pemerintah melakukan penundaan pembangunan atau refocusing anggaran.
Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi resiko terburuk yang bisa saja terjadi di masa pandemi seperti saat ini.
Sehingga langkah pastinya adalah dengan mempercepat 70 persen target vaksin itu segera juga tuntas.
Sebab, vaksinasi ini penting dilakukan supaya masyarakat sadar akan resiko meninggal dari Covid-19.
“Kami sejatinya menyayangkan. Kemarin yang meninggal dua orang umur 34 dan 37 itu dua-duanya belum divaksin. Inilah mari secepatnya vaksin karena kita tahu bahwa batas akhir sampai akhir Juli mendatang. Dan setelah itu kita tidak tahu apakah masih diberikan dukungan dari Pemerintah Pusat terkait vaksin ini,” ungkapnya.
Tamba menerangkan bahwa pola pembangunan yang dilakuan saat ini tidak mengutamakan pencitraan yang belum tentu bermanfaat bagi masyarakat.
Baca Juga: PLN Bali Timur Jajaki Ubud untuk SPKLU Mobil Listrik
Tetapi, pembangunan yang dapat dirasakan langsung pada perekonomian masyarakat diantaranya sektor pertanian, perikanan dan peternakan.
Seperti gedung sendiri, dari kelanjutan gedung ini juga belum potensial untuk Pemerintah.
Dan saat ini, maka fokus untuk menggenjot gebyar vaksinasi agar terpenuhi seluruh masyarakat Jembrana.
“Seperti halnya di luar Negeri, pertandingan sepak bola digelar dan penonton datang tanpa masker. Ternyata mereka 100 persen sudah vaksin. Kita juga ada harapan seperti itu, harus berfikir positif (ada harapan, red) karena itu kita genjot vaksin,” bebernya.