Direktur SD Kemendikbud Maklumi Kekhawatiran Orangtua Melepas Anaknya Ikut PTM Terbatas

Sri pun memaklumi kekhawatiran orangtua untuk melepas anak-anak mereka kembali ke sekolah di tengah pandemi Covid-19.

Editor: DionDBPutra
Tribun Bali/Ratu Ayu Astri Desiani
Siswa kelas VI SDN 3 Banjar Jawa, Buleleng saat mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah, Kamis 4 Februari 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud-Ristek Sri Wahyuningsih merasa prihatin dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 selama beberapa pekan terakhir.

Sri pun memaklumi kekhawatiran orangtua untuk melepas anak-anak mereka kembali ke sekolah di tengah pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda akan berakhir.

"Kekhawatiran semua pihak ini sangat dimaklumi karena ini adalah kondisi bencana, yang tentunya ini harus kita antisipasi sedemikian rupa," kata Sri dalam diskusi virtual bertajuk "Apa Kabar Pembelajaan Tatap Muka?", Kamis 24 Juni 2021.

Seperti dilansir Kompas.com, Sri mengatakan, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah harus dipersiapkan secara bijaksana dan hati-hati.

Baca juga: Survei: 59 Persen Masyarakat Tidak Setuju Penerapan PTM Terbatas

Baca juga: Badung Terus Pantau Pergerakan Covid-19 Untuk Buka Pembelajaran Tatap Muka Juli Mendatang

Menurut Sri, pihaknya melakukan survei terkait kesiapan sekolah akan berlangsungnya PTM terbatas pada tahun ajaran baru Juli 2021.

"Di sini bisa dilihat datanya bahwa untuk jenjang sekolah, sekolah secara keseluruhan terdapat 33,63 persen yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas," ujarnya.

Namun, Sri mengatakan, pemerintah hanya mendorong pelaksanaan PTM terbatas di daerah berstatus zona oranye hingga hijau dengan memperketat protokol kesehatan.

"Kita sinergikan dengan kebijakan yang berlaku PPKM mikro yang berlaku sampai di daerah terkecil, di kelompok desa kelurahan tentunya seperti itu," kata Sri.

Seusai libur Lebaran 2021, kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan. Pada Rabu 23 Juni 2021, Indonesia ketambahan 15.308 kasus aktif. Ini merupakan rekor tertinggi jumlah kasus harian selama pandemi berlangung di Tanah Air.

Penambahan belasan ribu pasien baru tersebut menyebabkan total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 2.033.421 orang, terhitung sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Sementara angka kematian akibat Covid-19 mencapai 55.594 orang sejak awal pandemi 2020. Adapun pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 bertambah 7.167 orang.

Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang sembuh hingga saat ini mencapai 1.817.303 orang.

Orangtua Berhak Memilih

Sebelumnya pada awal bulan Juni 2021, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan sekolah wajib menyediakan opsi tatap muka.

Namun, ia menekankan bahwa orang tua memiliki hak mutlak menentukan apakah anaknya sudah boleh ikut sekolah tatap muka atau tidak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved