Megawati: Saya Nggak Mau Dipanggil Eyang Putri
Megawati didapuk menjadi keynote speaker dalam acara itu. Ada pula sejumlah narasumber lain dari kalangan milenial.
"Saya mengatakan bahwa salah satu yang penting buat anak muda, jangan lupa jadi diri kalian. Jadi untuk mengetahui jati diri kalian sebetulnya gampang, jangan lupa sejarah bangsa," kata Megawati.
Dia mengisahkan bahwa Bung Karno pada masa Orde Baru karena persoalan politik, hendak ditiadakan dari sejarah bangsa.
Namun, Megawati menyatakan Bung Karno melalui ide dan pemikirannya, terus hidup di berbagai zaman. Belajar dari fenomena itu, Megawati menilai sudah pantas anak muda untuk mempelajari pikiran Bung Karno.
"Saya juga pengikut pikiran beliau atau yang disebut ajaran-ajaran dari Bung Karno yang menurut saya logis, realistis, dan melewati zamannya," kata dia.
Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) itu juga mengatakan Bung Karno didampingi Bung Hatta terus berjuang agar Indonesia lepas dari penjajahan.
Kedua tokoh itu akhirnya berhasil memproklamasikan kemerdekaan RI.Megawati tidak bisa membayangkan Indonesia seperti Palestina yang hingga saat ini belum merdeka.
"Coba kalian pikirkan sebuah negara, Palestina, hari ini belum menikmati kemerdekaannya. Nah, bisa dibayangkan tidak kalau kalian tinggal di Indonesia, ini adalah negeri kita, lalu tidak bisa merasakan rasa kemerdekaan itu. Makanya saya selalu kalau mau pidato, saya bilang merdeka dan itu spontan," kata dia.
Dengan semangat juang, lanjut Megawati, anak muda bisa membantu rakyat kecil di pelosok daerah yang kurang mendapat akses ke pasar global. Dia juga mengajak milenial untuk menggandeng rakyat kecil agar bisa mandiri.
Megawati menyebutkan kini dalam usia 74 tahun pun, dia tetap memegang teguh fighting spirit.
"Yang diutamakan dari anak negeri ini adalah fighting spirit. Supaya apa? Supaya kita dapat menolong rakyat Indonesia. Itu grassroot kita," ujarnya lagi. (tribun network/ditya)