Berita Denpasar
Kakak Beradik Korban Karamnya KMP Yunicee di Selat Bali Dimakamkan di Kuburan Bugis Denpasar
Pemakaman yang berlangsung pada Rabu 30 Juni 2021 pukul 16.00 wita dihadiri keluarga dan kerabat terdekat Alifiah Putri Sugiarti (19) dan Bagas Putra
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ahmad Firizqi Irwan
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kakak beradik korban tenggelamnya KMP Yuniee di Selat Bali sudah dimakamkan di Pemakaman Islam Sidakarya atau Kuburan Bugis, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.
Pemakaman yang berlangsung pada Rabu 30 Juni 2021 pukul 16.00 wita dihadiri keluarga dan kerabat terdekat Alifiah Putri Sugiarti (19) dan Bagas Putra Sugiarto (15).
Menurut keterangan Hasanudin selaku Pengurus Kuburan Bugis mengatakan kedua korban dimakamkan secara terpisah.
"Terpisah, satu di sebelah utara dan satu lagi disebelah selatan. Yang Bagas di utara, kakaknya di selatan," ujar Hasanudin kepada Tribun Bali, Rabu 30 Juni 2021 sore.
Baca juga: Hendak Pulang ke Denpasar, Kakak Beradik Ini Tak Terselamatkan dalam Tragedi Karamnya KMP Yunicee
Saat proses pemakaman, terlihat orang tua korban yakni Sugianto dan Dewi Sulistiana bersama keluarga, serta kerabat mengantarkan jenazah ke liang lahat atau kuburan.
Berdasarkan pantauan Tribun Bali, pemakaman Alifiah Putri Sugiarti dilakukan terlebih dahulu oleh pihak keluarga.
Kemudian dilanjutkan dengan mengantarkan jenazah Bagas Putra Sugiarto ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Tampak dari keluarga tidak kuasa menahan perasaan sedih saat proses pemakaman kedua korban kakak beradik ini.
Baik ayah, ibu dan nenek korban serta kerabat dekat mereka yang meratapi kepergian Alifiah dan Bagas.
"Informasinya, Alifiah ini baru mau masuk kuliah tahun ini, sedangkan Bagas masih SMK," tambah Hasanudin.
Dalam proses pemakaman ini, pihak keluarga belum bisa memberikan keterangan terkait kejadian yang menimpa mereka.
Hasanudin menambahkan untuk semua diharapkan bisa memberikan doa terbaik untuk kedua korban.
"Semoga khusnul khotimah buat mereka semua," tutup Hasanudin.
Kecelakaan saat Hendak Pulang dari Jember ke Denpasar
Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, Alifiah Putri Sugiarti (19) dan Bagas Putra Sugiarto (15), kakak beradik yang meninggal dunia di perairan Selat Bali saat Kapal KMP Yunicee karam, diketahui hendak pulang ke Denpasar.
Baca juga: Kerangka KMP Yunicee Ditemukan Berada pada Kedalaman 78 Meter
Kedua korban kakak beradik tersebut sebelumnya hendak kembali menuju ke Denpasar bersama ayah, ibu dan satu supir yang mengantarkan mereka pulang ke rumahnya di daerah Denpasar.
Menurut keterangan salah satu keluarga korban atau sepupu korban ditemui di lokasi Kuburan Bugis, Denpasar yakni Sibro Ali (25).
Paman, bibi, kedua sepupunya dan supir yang mengantarkan keluarganya berangkat dari Kabupaten Jember, Jawa Timur menuju Bali.
"Infonya mereka berangkat dari Jember ke Denpasar, naik satu mobil. Tapi dalam rangka apa di Jember, saya kurang tahu," ujar Sibro Ali (25) kepada Tribun Bali, Rabu 30 Juni 2021.
Lebih lanjut, satu keluarga tersebut beralamat di KTP di Jalan Graha Wisata, Banjar Sekar Kangin, Sidakarya, Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.
Namun diketahui pindah di Dukuh Sari, Kaliasem, Sesetan, Denpasar Selatan, Kota Denpasar setahun yang lalu ini.
Dikatakan Ali, bahwa keluarga tidak memiliki firasat apapun terkait kepergian Alifiah dan Bagas.
"Ya gak ada yang tahu, tapi setelah kejadian itu ada nenek mereka (korban) dapat kabar kalau sepupu saya dan orang tuanya jadi korban kapal tenggelam. Kalau saya sendiri dapat kabar itu sekitar jam 4 pagi," tambahnya.
Ali menambahkan dalam tragedi tersebut, kedua sepupunya diketahui meninggal dunia, sedangkan orang tua yang juga paman dan bibinya yakni Sugianto dan Dewi Sulistiana selamat dari tragedi ini.
"Hanya sepupu saja yang tidak selamat nyawanya, sama satu sopir yang mengantarkan mereka balik ke Denpasar. Tapi sampai sekarang belum ditemukan," terangnya.
Baca juga: KMP Yunicee yang Karam di Selat Bali Dibuat Tahun 1992, Docking Terakhir Desember 2020
Mengenai mobil yang dibawa dan sang sopir, Ali menjelaskan mobil tersebut milik Pamannya, dan sopir yang mengantarkan mereka merupakan sopir yang disewa keluarga untuk mengantarkan mereka.
"Mobil paman, sopirnya bukan keluarga. Infonya disewa sama keluarga paman. Tapi katanya, sopirnya juga belum ketemu," ungkap Ali.
Sementara itu, Ali mengungkapkan keluarga sangat kehilangan
Sugianto dan Dewi Sulistiana masih syok dengan apa yang menimpa anak-anaknya.
"Orang tua mereka (Alifiah dan Bagas) masih syok dan sedih mas, makanya belum bisa memberikan keterangan," tutupnya.(*)
Artikel lainnya di Berita Denpasar