Kapal Tenggelam di Gilimanuk
Tenggelamnya KMP Yunicee: Diah Ari Meiyani Meninggal Setelah Silaturrahmi Di Banyuwangi
Suasana duka terlihat dirumahnya Diah Ari Meiyani, korban kapal tenggelam di Selat Bali, Rabu 30 Juni 2021 pagi
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA- Suasana duka terlihat di rumahnya Diah Ari Meiyani, korban kapal tenggelam di Selat Bali, Rabu 30 Juni 2021 pagi.
Isak tangis keluarga korban terdengar.
BACA JUGA: BREAKING NEWS 11 Korban KMP Yunice Masih Dalam Pencarian Tim SAR Gabungan
Warga sekitar berdatangan untuk melayat ke rumah duka di Dangin Sema, Kelurahan Karangasem, Kecamatan Kaarangasem, Bali.
Diah Ari Meiyani dinyatakaan meninggal bersama anaknya, Bunga Sinta Ramadhani, usai kapal yang ditumpangi tenggelam di Selat Bali.
Sedangkan suaminya, Gatot Pujianto, dan dua orang anaknya Rafasa Putra Pujianto bersama Aisa Putri hingga berita ditulis belum ditemukan oleh petugas SAR.
Menurut kakak Diah Ari Meiyani, Ardiansyah, tidak menyangka peristiwa nahas ini akan menimpa sang adik.
Keluarga terpukul dengan kejadian yang menimpa Diah Ari Meiyani dan keluarganya.
Mengingat korban adalah orang yang pintar bersosial, ramah, senang bergurau, baik, serta penyayang.
"Kita dapat informasi semalam jika Diah Ari Meiyani meninggal. Setelah itu keluarga disini (Dangin Sema, red) bersedih. Merasa kehilangan. Semoga semua jenazah bisa diketemukan," kata Sepupu korban, Taufiqurrahman ditemui dirumahnya duka, Rabu 30 Juni 2021 pagi.
Taufiq menambahkan, Diah Ari Meiyani bersama keluarganya pulang ke Banyuwangi untuk brsilaturrahmi dengan saudaranya.
Meraka sempat mengajukan cuti beberapa hari untuk bisa berkumpul.
Mengingat selama pandemi Covid-19 yang bersangkutan tidak pernah ke Banyuwangi, Jawa Timur
"Saat hendak pulang ke Karangasem ternyata takdir berkata lain. Kapal yang ditumpangi tenggelam hingga merenggut nyawa. Kita kehilangan mereka. Semoga mereka dapat tempat terbaik di alam sana," doa Taufiqurrahman. (*)