Corona di Bali
BREAKING NEWS: Wagub Bali Cok Ace Positif Covid-19, Kadiskes Suarjaya: Kemungkinan Transmisi Lokal
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang akrab disebut dengan Cok Ace, terkonfirmasi positif Covid-19
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: M. Firdian Sani
Laporan Wartawan, Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Lagi salah satu pejabat di Bali terpapar virus Corona atau Covid-19. Pejabat tersebut yakni Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati atau yang akrab disebut dengan Cok Ace.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya, pada Kamis 1 Juli 2021 sore.
Suarjaya mengatakan, Cok Ace sudah seminggu melakukan isolasi mandiri semenjak dikatakan positif Covid-19.
"Iya beliau isolasi mandiri dalam kondisi baik. Sudah seminggu (isolasi mandiri)," katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa kemungkinan panglingsir Puri Ubud, Gianyar, tersebut terjangkit karena transmisi lokal.
"Aktivitas beliau kan padat kemungkinan transmisi lokal," terangnya.
Baca Juga: Vaksin AstraZeneca di Klungkung Kedaluwarsa Akhir Juni, Dinas Kesehatan Kebut Vaksinasi
Baca Juga: Aturan Lengkap PPKM Darurat Jawa-Bali Mulai 3 Juli 2021, Naik Pesawat Wajib Tunjukkan Kartu Vaksin
Saat ini, kasus Covid-19 di Bali kembali meningkat. Namun sebagian besar berstatus orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan.
“Dari kasus yag tinggi, sedikit yang bergejala. Dari yang bergejala ini sedikit yang bergejala berat karena kalau bergejala berat pasti akan masuk ICU,” kata Suarjaya.
Lebih lanjutnya ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali saat ini tidak menyediakan isolasi terpusat. Saat ini hanya dua kabupaten yang menyediakan tempat isolasi yakni Badung dan Jembrana.
Dan dari kasus yang ada yakni 1.599 kasus aktif yang dirawat di rumah sakit 400 lebih, sisanya tidak bergejala artinya bisa diisolasi terpusat dan mandiri.
"Di tempat isolasi terpusat tidak terlalu banyak kemarin ada 76, sisanya isolasi mandiri hampir 1.000. Artinya banyak yang tidak bergejala. Astungkara tidak sampai kolaps,".
"Kita punya 2.000 lebih tempat tidur isolasi yang terpakai 400 itu. Kita monitor terus oksigen juga ketersediaan obat. Mungkin ini juga faktor vaksinasi. Jika ada yang positif tidak akan bergejala," tandasnya. (*)