BOR di RSUD Wangaya Denpasar Capai 91.30 Persen, Dua RS Lainnya Sudah 100 Persen

Peningkatan kasus ini membuat bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit yang ada di Kota Denpasar meningkat tajam.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
Tribun Bali/Eurazmy
Ilustrasi - UGD RSUD Wangaya, Rabu (1/1/2020) 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Peningkatan kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar sangat signifikan belakangan ini.

Bahkan dalam sehari, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 rata-rata di atas seratus.

Peningkatan kasus ini membuat bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit yang ada di Kota Denpasar meningkat tajam.

Bahkan ada dua rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 BOR-nya mencapai 100 persen.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan untuk tiga rumah sakit rujukan di Kota Denpasar yakni RSDU Wangaya, RS Bali Mandara dan RSUP Sanglah juga memiliki tingkat keterisian yang tinggi.

BOR untuk RSUD Wangaya yakni 91.30 persen, dimana dari 58 bed yang tersedia kini sudah terisi sebanyak 42 bed.

Sehingga bed yang tersisa hanya 8.70 persen atau sebanyak 16 bed.

Sementara, untuk BOR RSUP Sanglah yakni 68.52 persen dari jumlah kapasitas sebanyak sebanyak 153.

Dan untuk RS Bali mandara sebanyak 81.40 persen dari kapasitas sebanyak 100 bed.

“Beberapa RS lain juga mengalami peningkatan yang tinggi. Bahkan ada yang BOR-nya sampai seratus persen,” kata Dewa Rai saat diwawancarai Selasa, 6 Juli 2021.

BOR untuk RS Udayana sebanyak 90 persen, RS Surya Husada yang memiliki 57 bed sudah mencapai 100 persen, begitu juga untuk RS Balimed dari 20 bed juga terpakai 100 persen.

Untuk BOR RS Prima Medika sebesar 85 persen, RS Bali Royal sebesar 62 persen, RS Kasih Ibu sebanyak 81 persen, RS Puri Raharja sebanyak 84 persen.

Sementara BOR di RS Dharma Yadnya sebanyak 31 persen, RS Bhakti Rahayu sebanyak 94 persen, RS Bhayangkara 51 persen, dan RS Surya Husada Ubung sebanyak 71 persen.

Jika dirata-ratakan, BOR untuk semua RS yang merawat pasien Covid-19 di Denpasar mencapai 78.30 persen.

“Oleh karena itu PPKM darurat ini merupakan upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari hulu. Agar jangan sampai RS jadi kolaps,” katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved