Berita Denpasar
Serangkaian MPLS, 600 siswa SMP di Denpasar Ikuti Webinar Agar Makin Cakap Digital
Webinar dilaksanakan tanggal 12-14 Juli 2021 menyasar 600 siswa SMP negeri dan swasta serangkaian kegiatan MPLS Tahun 2021
Penulis: Putu Supartika | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Di tengah pandemi Covid-19 proses pembelajaran di Kota Denpasar masih dilaksanakan dengan menggunakan sistem daring.
Termasuk juga kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Oleh karena itu, Dinas Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Kominfos) Kota Denpasar bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar menggelar webinar Literasi Media: Agar Makin Cakap Digital.
Webinar dilaksanakan tanggal 12-14 Juli 2021 menyasar 600 siswa SMP negeri dan swasta serangkaian kegiatan MPLS Tahun 2021.
Baca juga: Wali Kota Denpasar Minta PNS Jadi Bapak Angkat Dengan Membeli Dagangan Sebelum Jam 20.00 WITA
Webinar dalam 2 sesi setiap harinya itu menggandeng 6 orang Relawan Teknologi Informasi Komunikasi (RTIK) Provinsi Bali sebagai narasumber selain narasumber dari Diskominfos Kota Denpasar.
“Pembelajaran jarak jauh melalui metode daring (online) membuat interaksi anak-anak sekolah dengan dunia internet makin meningkat, sehingga diperlukan pemahaman tentang dunia digital yang memadai agar tetap aman dan sehat serta tetap produktif dan kreatif,“ kata Kepala Diskominfos I Dewa Made Agung, Selasa 13 Juli 2021.
Ia mengatakan dengan kebutuhan berinteraksi digital yang makin tinggi maka dirasa perlu memberikan pemahaman tentang dunia internet yang memadai bagi siswa-siswi yang tergolong usia remaja ini.
Pemahaman tentang dunia internet diperlukan agar para siswa SMP di Kota Denpasar makin cakap digital.
“Agar dalam berinteraksi digital, remaja di Kota Denpasar mempunyai kecerdasan, pengetahuan, skill yang memadai sambil tetap dalam balutan budaya Bali dan etika sebagai orang Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kadisdikpora Kota Denpasar, IGN Eddy Mulya, menambahkan di saat pandemi seperti ini pembelajaran tatap muka belum bisa dilakukan, sehingga kegiatan MPLS pun dilaksanakan secara daring (online).
Pihaknya berharap media pembelajaran online tidak mengubah esensi dan substansi dari kegiatan belajar mengajar.
“Siswa, orangtua, guru dan sarana prasarana kegiatan belajar harus saling dukung agar terwujud Merdeka Belajar meski dilakukan secara daring di tengah masih tingginya kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar,” katanya.
Sementara itu Kabid PIP Gde Wirakusuma menambahkan bahwa selain potensi kejahatan serta memudarnya nilai budaya dan jati diri, interaksi digital juga perlu mewaspadai kian maraknya hoax yang beredar.
“Hoax saat ini makin meresahkan karena selain jumlahnya makin banyak, kontennya pun semakin sulit dibedakan apakah informasi tersebut hoax atau bukan,” jelas Wirakusuma yang juga narasumber dalam webinar itu.
Baca juga: Dimintai Biaya SPP, Seragam dan MPLS, Orangtua Siswa Keluhkan Pungutan Sekolah Saat Pandemi